Lonjakan Penumpang di Hari ke-8 Masa Angkutan Lebaran
Upload By:
Julian Romadhon|
Minggu / 07-04-2024,15:55 WIB
Memasuki hari ke-8 masa angkutan lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah, Stasiun wilayah Daop 8 Surabaya mencatat lonjakan yang signifikan dalam jumlah penumpang yang berangkat dan tiba. Data terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 157.036 penumpang telah berangkat dari stasiun wilayah Daop 8 Surabaya, sedangkan 144.176 penumpang telah tiba di stasiun yang sama. Angka ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat yang merayakan Idul Fitri, serta menunjukkan kesiapan KAI Daop 8 Surabaya dalam menghadapi tantangan masa angkutan lebaran.
Pada hari Minggu, 7 April 2024, data yang diperoleh pada pukul 10.00 WIB menunjukkan lebih dari 25.000 penumpang telah berangkat dari Daop 8 Surabaya. Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, dalam keterangannya, menegaskan bahwa angka tersebut kemungkinan masih akan bertambah seiring dengan berlanjutnya penjualan tiket yang masih terus berlangsung. Ini menandakan bahwa arus perjalanan masyarakat masih cukup tinggi di hari ke-8 masa angkutan lebaran.
Dari data yang terhimpun, tiga stasiun dengan jumlah penumpang terbanyak adalah Stasiun Surabaya Gubeng yang melayani 9.794 penumpang, diikuti oleh Stasiun Surabaya Pasarturi dengan 7.028 penumpang, dan Stasiun Malang dengan 4.214 penumpang. Lonjakan penumpang di stasiun-stasiun ini menunjukkan pergerakan massa yang signifikan, yang mengharuskan pihak KAI Daop 8 Surabaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi lonjakan ini.
Tantangan utama dalam mengelola arus penumpang selama masa angkutan lebaran adalah memastikan kelancaran perjalanan dan keamanan bagi semua penumpang. KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan masyarakat, termasuk peningkatan layanan dan pengawasan di stasiun-stasiun, serta penambahan jumlah kereta api untuk memenuhi permintaan penumpang.
Meskipun demikian, lonjakan jumlah penumpang juga menghadirkan berbagai tantangan, termasuk kemacetan di stasiun, keterbatasan tempat duduk, dan potensi peningkatan risiko keamanan. Oleh karena itu, koordinasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pihak keamanan, petugas stasiun, dan manajemen KAI, menjadi kunci dalam memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan selama masa angkutan lebaran. (Julian Romadhon/Harian Disway)