Warisan Budaya Pesisir: Larung Sesaji di Petik Laut Pamekasan
Upload By:
Julian Romadhon|
Senin / 22-07-2024,13:06 WIB
Tradisi petik laut kembali semarak di Pamekasan, Madura, Senin 22 Juli 2024. Diikuti oleh sebanyak 100 perahu nelayan yang sudah dihias dengan penuh warna dan kearifan lokal, upacara larung sesaji ini menjadi puncak perayaan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat pesisir.
Pagi itu, Pantai Padelegan, Pamekasan diselimuti suasana meriah. Berbagai perahu nelayan yang dihias dengan janur, bendera, dan kain berwarna-warni, berbaris rapi di tepi pantai, siap mengarungi lautan untuk melarung sesaji. Sesaji yang terdiri dari berbagai hasil bumi dan hewan ternak ini diarak menuju tengah laut sebagai simbol rasa syukur dan permohonan keselamatan bagi para nelayan dalam mengarungi samudera. Ritual petik laut ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa.
Dalam doanya, sesepuh memohon perlindungan dan hasil tangkapan yang melimpah bagi para nelayan. Suasana haru menyelimuti saat sesaji perlahan dilepas ke laut, diiringi oleh tabuhan gamelan dan alunan syair tradisional.
Salah satu tokoh nelayan, Supatmo (68), mengungkapkan rasa syukurnya dapat mengikuti upacara ini. "Setiap tahun kami selalu menantikan petik laut ini. Bagi kami, ini adalah wujud syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang kami dapatkan serta permohonan agar senantiasa diberi keselamatan selama melaut," ujarnya, Pamekasan, Madura, Senin, 22 Juli 2024.
Seluruh masyarakat setempat pun turut hadir untuk menyaksikan kemeriahan upacara ini. Mereka terlihat antusias mengabadikan momen ketika perahu-perahu nelayan mulai bergerak menuju tengah laut. Kemeriahan semakin terasa dengan adanya bazar makanan tradisional dan pertunjukan seni yang turut memeriahkan acara.
Dengan keikutsertaan 100 perahu nelayan yang berhias, upacara larung sesaji tahun ini menjadi salah satu yang terbesar dan paling meriah dalam beberapa tahun terakhir. Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun ini menjadi bukti kuatnya kearifan lokal dan rasa syukur masyarakat Pamekasan terhadap alam yang memberikan mereka kehidupan. Melalui upacara ini, diharapkan nilai-nilai budaya dan tradisi dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang, sehingga keberlangsungan hidup nelayan dan kearifan lokal tetap terjaga di tengah perkembangan zaman. (Julian Romadhon/Harian Disway)
- Share:


