Surabaya mulai menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin, 13 Januari 2025. Paket yang disediakan Sebanyak 6.159 Untuk semua jenjang Pendidikan di 10 sekolahan dalam kawasan kecamatan Rungkut dan Kecamatan Wonocolo Surabaya.
Di Kecamatan Rungkut, program ini menyasar TK Tunas Pertiwi, SDN Penjaringansari 1, SDN Penjaringansari 2, MTs 3, dan MAN Surabaya.
Sedangkan untuk kecamatan Wonocolo meliputi KB-TM Yasporbi, SD Taquma, SMP Negeri 13, SMA Negeri 10, dan SMK PGRI 1 .
Tampak Program MBG ini ditinjau langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama anggota DPRD dan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN).
Foto : Boy Slamet-Harian Disway
Eri Cahyadi menyampaikan, pelaksanaan hari pertama program MBG di Surabaya berjalan lancar. Ia juga menyatakan senang melihat respons positif dari para siswa. Beberapa kali orang nomer satu di Surabaya itu menyapa siswa yang menikmati paket MBG.
"Yang membuat saya bahagia, ketika saya tanya makanannya enak? Mereka jawab enak, Cocok dan Lengkap. Rata-rata makanannya habis," kata Eri di sela meninjau Program MBG di SMPN 10 Surabaya. Ia menjelaskan bahwa menu dan porsi makanan telah disesuaikan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh BGN. Menu makanan tersebut meliputi nasi, ayam, sayuran, buah dan susu. Selanjutnya Eri Cahyadi menyampaikan kandungan gizi pada masing masing paket MBG tersebut. "Saya yakin kalorinya juga tinggi, karena di SD tadi disampaikan kalorinya 440. Kalori itu bisa membantu anak-anak pada waktu belajar agar tidak lemas, karena ada kalori yang masuk," ujarnya.
Foto Boy Slamet-Harian Disway
Eri juga berharap program ini terus berlanjut. Karena program MBG ini masih dalam tahap uji coba, maka evaluasi akan terus dilakukan. Termasuk terhadap variasi menunya. Harapannya agar lebih menarik bagi anak-anak. "Tadi disampaikan juga tempat makannya nanti juga diganti dengan bahan aluminium ( bukan plastik lagi ). Jadi begitu selesai makan, wadahnya diambil l dan digunakan lagi, sehingga tidak menggunakan sampah plastik," katanya.Baginya, penggunaan alat makan ramah lingkungan penting untuk diterapkan dalam program makan bergizi gratis. Karena di Surabaya masih dalam tahap uji coba, ia bisa memakluminya.
Foto Boy Slamet-Harian Disway
Meski mayoritas paket MBG yang diberikan kepada siswa habis, Eri mengaku ada beberapa di antara siswa yang masih menyisakan makanan. Ia tak mempersoalkan,karena setiap anak memiliki porsi makan yang berbeda. Ayo kita dukung, kita support. Karena ini buat anak-anak kita agar memiliki gizi yang kuat, kalori yang tinggi, sehingga siap menjadi generasi emas," tuturnya.
"Di sekolah-sekolah nanti akan ada tempat sampah organik dan non-organik, sehingga sisa makanan bisa digunakan untuk maggot. Jadi tidak ada yang sia-sia dari makan bergizi gratis ini”ujar Eri.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menggarisbawahi perlunya penyesuaian terkait porsi makan antara anak TK, SD, SMP, dan SMA.
"Karena anak-anak ini baru pertama, mudah-mudahan nanti kalau ada pergantian menu, insyaallah yang terbaiklah. Karena namanya anak-anak ini ada yang makannya cepat, ada yang sedikit," ujar Yusuf.
Foto Boy Slamet -Harian Disway