Healing Prabowo

ILUSTRASI Healing Prabowo.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
PRESIDEN Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada Selasa, 23 September 2025, dan mendapat banyak pujian di dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga secara khusus memuji pidato Prabowo.
Dalam forum itu, Prabowo seperti bebek ”nyemplung” di kolam air. Ia merasa nyaman dan percaya diri. Ia bebas berekspresi, bahkan hampir menggebrak meja podium saking bersemangatnya.
Bahasa Inggris Prabowo masuk level di atas 600 tes TOEFL (Test of English as Foreign Language). Ia bisa mengekspresikan pandangannya dengan lancar tanpa bergantung kepada teks. Terlihat sekali bahwa ia menikmati panggung baru PBB.
BACA JUGA:Pada PM Kanada, Prabowo Ungkap Cita-Cita Masa Kecil Jadi Polisi Berkuda
BACA JUGA:Netanyahu Singgung Pidato Presiden Prabowo di Sidang PBB, Ajak Kolaborasi Negara Muslim dan Israel
Presiden Joko Widodo sering menjadi bahan ejekan karena kemampuan bahasa Inggris-nya yang rudimentary. Banyak meme di media sosial yang mengutip pidato bahasa Inggris Jokowi ”we wok detok not onle tok detok….”
Ungkapan Inggris itu lengkapnya berbunyi, ”we walk the talk, not only talk the talk”. Artinya, ”kami mengerjakan apa yang kami omongkan, tidak sekadar omong-omong”. Dalam frasa Prabowo, ungkapan itu diterjemahkan menjadi ”omon-omon”.
Perjalanan dan penampilan Prabowo di forum luar negeri seolah menjadi piknik dan healing. Ia nyaman bersama-sama para pemimpin dunia. Prabowo nyaman di luar negeri karena urusan di dalam negeri membuatnya jutek.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Diterima Raja Willem-Alexander, Belanda Tunjukkan Penghormatan Tinggi
BACA JUGA:Kunjungan Prabowo ke Kanada Hasilkan ICA-CEPA dan MoU Pertahanan Strategis
Reshuffle belum tuntas, kondisi ekonomi belum membaik, gugatan dari mahasiswa dan aktivis demokrasi masih terus bermunculan.
Perjalanan ke luar negeri menjadi eskapisme bagi Prabowo. Meski berbiaya mahal, tapi diperlukan, karena Indonesia ingin mengembalikan citra internasional yang beku selama sepuluh tahun terakhir.
Prabowo ingin menangani langsung kebijakan luar negeri Indonesia. Karena itu, ia memilih menteri luar negeri dari anak buahnya sendiri. Prabowo benar-benar ingin ”full control” terhadap diplomasi Indonesia.
BACA JUGA:Prabowo Jelaskan Aksi Gebrak Mimbar di PBB: Saya Tidak Begitu Sadar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: