Healing Prabowo

Healing Prabowo

ILUSTRASI Healing Prabowo.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Prabowo: Perdamaian Palestina-Israel Takkan Datang Jika Keamanan Tak Dijamin

Di masa silam posisi menteri luar negeri dijabat diplomat berpengalaman atau akademisi jempolan. Nama-nama besar seperti Sultan Hamengku Buwono IX, Adam Malik, Mochtar Kusumaatmadja, Ali Alatas, dan Hasan Wirajuda menjadi menteri luar negeri legendaris karena kemampuan diplomasinya.

Posisi menteri luar negeri juga menjadi ”jatah” Universitas Indonesia. Namun, pada masa Jokowi, pendulum digeser ke UGM (Universitas Gadjah Mada) dengan Retno Marsudi menjadi menteri luar negeri tak tergantikan selama Jokowi menjadi presiden.

Setelah berkuasa, Prabowo ingin memegang sendiri kebijakan luar negeri Indonesia. Ia tidak memilih diplomat karier atau akademisi profesional. Alih-alih ia memilih Sugiono sang mantan sekretaris pribadi.

BACA JUGA:Poin-Poin Penting Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB

BACA JUGA:Trump Puji Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB

Pidato Prabowo di PBB menjadi momen kembalinya kiprah Indonesia di panggung internasional. Selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi, diplomasi Indonesia menghilang dari kancah internasional. 

Secara tradisional, Indonesia selalu menjalankan politik non-aligned diplomacy, ’diplomasi non-blok’. Selama masa kepresidenan Jokowi, Indonesia menjalankan ghosting diplomacy, ’diplomasi hantu’, menghilang.

Selama sepuluh tahun Jokowi tidak pernah muncul di forum PBB. Jokowi hanya tampil sekali pada 2017. Itu pun melalui tampilan virtual. Absennya Jokowi itu pernah disinggung Anies Baswedan. Para pembela Jokowi kemudian ramai-ramai menyerang balik Anies Baswedan.

BACA JUGA:Kapolri Mendahului atau Melawan Presiden Prabowo?

BACA JUGA:Prabowo Sampaikan Komitmen Indonesia Terhadap Solusi Dua Negara pada Sekjen PBB

Kali ini situasinya seperti standar ganda. Banyak elite politik yang menyanjung Prabowo dan menyebut absennya Indonesia selama satu dekade. Salah satu yang berkomentar ialah Ketua DPR RI Puan Maharani. Kali ini tidak ada serangan balik untuk membela Jokowi.  

Posisi urutan pidato Prabowo di PBB juga menjadi catatan tersendiri. Presiden Soekarno pernah berpidato di urutan ke-46, Presiden Soeharto di urutan ke-61, dan Presiden Megawati Soekarnoputri di urutan ke-17. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tercatat tiga kali berpidato dengan urutan ke-20, 21, dan 16.  Presiden Joko Widodo dua kali hadir secara daring di urutan ke-16. Kini Prabowo menempati urutan ke-3,  posisi tertinggi yang pernah ditempati Indonesia di forum PBB.

Presiden Brasil Luiz Lula da Silva tampil di urutan pertama. Itu sudah menjadi tradisi PBB untuk memberi Brasil kehormatan tampil sebagai pembuka. Urutan kedua diberikan kepada Amerika Serikat sebagai tuan rumah. Urutan ketiga diberikan kepada Indonesia, dan hal itu menjadi kehormatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: