Dapat Order Kursi Kereta, INKA Gandeng Politeknik, SMK, dan Perusahaan Teknologi

Kamis 12-05-2022,09:47 WIB
Editor : Tomy C. Gutomo

MADIUN, DISWAY.ID -- PT INKA (Persero) menjalin kerja sama dengan berbagai institusi vokasi, yakni Politeknik Negeri Madiun (PNM) dan beberapa SMK Binaan PT INKA (Persero). Kerja sama itu pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pembentukan manufacture institute. 

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan Rabu (11/5/2022) di Madiun melibatkan i PNM dan SMK PGRI 1 Mejayan. Selain itu, juga ada perusahaan teknologi bertaraf internasional yang bergabung, yakni DTECH-Engineering. 

Hadir di acara itu Dirjen Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju, Dirut PT INKA Multi Solusi Trading (IMST) Wai Wahdan, Direktur Politeknik Negeri Madiun (PNM) Muhamad Fajar Subkhan, Direktur Teknologi PT DTECH-Engineering Arfi’an Fuadi, dan Kepala SMK PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam.

“Ini suatu konsep yang saya apresiasi sekali. Jadi SMK dan perguruan tinggi vokasi dalam hal ini Politeknik Negeri Madiun menjadi lengan produksi atau mata rantai dari sebuah industri yang skalanya nasional dan internasional. SMK dan perguruan tinggi vokasi menjadi arena teaching factory dan project base learning yang benar-benar menghasilkan pesanan real dari industri,” ungkap Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto.

Menurut Wikan, ada skeunikan di antara PT INKA (Persero) dan institusi vokasi. Di tengah-tengahnya semacam katalisator, yakni industri yang menjadi jembatan. DTECH-Engineering sebagai industri yang mengoordinasi order. Kebetulan salah satu core produknya adalah mesin CNC yang sudah dieskpor ke Singapura. Mesin-mesin CNC ini nanti bila perlu diterjunkan ke SMK-SMK untuk menjadi mesin produksi yang mengerjakan pesanan-pesanan dari INKA. 

Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju mengungkapkan pihaknya sudah 3 tahun mengawali kerja sama seperti ini. Namun, baru kali ini menemukan katalisator. “Kerja sama ini benar-benar yang terintegrasi. INKA tidak perlu investasi mesin, sudah ada yang mau investasi mesin yaitu DTECH-Engineering," kata Agung. 

Poltek dan SMK, lanjut Agung,  juga tidak  perlu investasi mesin. Tapi mereka punya resource dan butuh resource ini untuk ditingkatkan. PT INKA sebagai industri butuh dukungan resource dan mesin tersebut sehingga bisa fokus menghidupkan ekosistem. "Ada yang ahlinya menyiapkan mesin dan manajemennya (DTECHT Engineering), ada juga yang ahlinya mendidik dan menyiapkan SDM (Politeknik dan SMK). 3 hal itu yang sedang kami upayakan untuk menghasilkan produk yang kami butuhkan,” katas Agung.

Di acara tersebut juga ditandatangani konfirmasi order dari PT IMST kepada DTECHT Engineering untuk pembuatan kursi kereta sebagai pilot project. DTECHT Engineering akan menyediakan mesin-mesin dan manajemen. Sedangkan Politenik dan SMK akan menyediakan tenaga desain manufaktur dan operator pengerjaannya. (*)

 

 

 

Kategori :