Gerbong Lawu

Gerbong Lawu

ILUSTRASI Kereta Argo Lawu.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

MESTINYA saya tak memilih kereta ini. Argo Lawu yang berangkatnya dari Stasiun Balapan, Solo. Padahal, ada kereta sejenis yang berangkat dari Stasiun Tugu, Yogyakarta: KA Taksaka. Untuk ke Jakarta. 

Keduanya sama-sama kereta eksekutif. Bahkan, ada gerbong luxury. Yang kursinya seperti kursi pesawat kelas bisnis. Yang bisa menyelonjorkan badan. Bisa tidur sepanjang perjalanan.

Ada dua gerbong yang disediakan untuk kelas luxury. Yang harga tiketnya seperti harga tiket pesawat. Di atas sejuta rupiah. Perjalanannya lebih lama ketimbang pesawat. Juga, bisa menikmati pemandangan alam yang indah.

BACA JUGA: Kebakaran Lahan di Gunung Lawu Meluas Hingga 30 Hektar, Bupati Ngawi Tetapkan Status Tanggap Darurat

Sudah beberapa saat saya menyukai naik kereta kalau pergi atau pulang Yogyakarta-Jakarta. Yang biasa ditempuh 6 jam lebih seperempat. Stasiunnya di tengah kota. Kalau naik pesawat, butuh dua jam sendiri dari rumah ke bandara. Jatuhnya hampir sama lamanya.

Memang masih ada pesawat yang berangkat dari Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Yang hanya 20–30 menit dari kota. Tapi, sehari hanya ada empat pesawat baling-baling. Pesawat kecil yang goyangannya lebih keras jika ada awan tebal. Memaksa tangan mencengkeram sandaran kursi pesawat kencang-kencang. 

Kereta menjadi pilihan terbaik setelah ditransformasi Ignasius Jonan. Direktur utama PT KAI yang kemudian menjadi menteri perhubungan. Di tangan ialah KAI bisa seperti sekarang. Tertib, tepat waktu, dan ada beragam jenis layanan. Jadi pilihan utama selain pesawat.

BACA JUGA: Gerbong Transfornoramik

Lihatlah Argo Lawu dan Taksaka. Selain ada gerbong luxury, semua gerbongnya generasi terbaru. Bikinan PT Inka, BUMN yang pabriknya ada di Madiun. Masih kinyis-kinyis. Lebih modern daripada gerbong-gerbong sebelumnya. Kursinya nyaman. Lebih bersih dan empuk.

Pintu gerbongnya sudah seperti kereta di luar negeri. Cukup sentuh tombol, langsung buka dan tutup secara otomatis. Toiletnya sangat bersih. Ada toilet untuk laki-laki dan perempuan. Toilet perempuan dicat merah muda. Warna kesukaan sebagian besar mereka.

Kini tak hanya kelas eksekutif yang menggunakan kereta new generation produksi PT Inka. Kereta kelas ekonomi secara bertahap juga telah menggunakannya. Hal tersebut tentu membuat makin nyaman naik kereta ke mana pun juga. Sebab, banyak gerbong keretanya yang baru.

BACA JUGA: PT INKA Ekspor 262 Gerbong Barang ke Selandia Baru

Kereta itu tak kalah nyaman dengan kereta di Eropa. Kebetulan, dua tahun belakangan dua kali saya ke sana. Yang banyak menggunakan kereta untuk perjalanan antarnegara. Hanya yang agak jauh yang memakai pesawat udara. Misalnya, lebih dari 8 jam perjalanan kereta.

Tahun lalu saya berkereta dari Berlin ke Praha. Yang jalurnya sangat indah. Mengikuti aliran sungai panjang. Di beberapa tempat masih ada sisa salju yang memutih. Dalam perjalanan di siang hari. Sungguh memberikan pengalaman eksotis yang tak terlupakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: