DALAM ''kamus'' Tung Desem Waringin, tak ada kata gagal. Yang ada hanya sukses dan belajar.
"Belum sukses, ya belajar," tegas motivator dan pakar marketing itu. "Kalau pun sudah sukses, ya tetap harus belajar. Sehingga di kemudian hari kita lebih sukses lagi," lanjut pria kelahiran 22 Desember 1967 tersebut.
Tung Desem barangkali terinspirasi Konfusius. Dalam bab 7 kitab Lunyu (论语), Konfusius menyarankan kita untuk "学而不厌" (xué ér bù yàn): tidak pernah jemu belajar.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pendiri PINTI Nancy Widjaja: Ji Suo Bu Yu, Wu Shi Yu Ren
Sebab, kata Zhang Dai 张岱, esais-cum-sejarawan dinasti Ming, "Lautan ilmu tidak ada batasnya. Buku-buku tak terhingga jumlahnya. Bagaimana mungkin pengetahuan yang ada di dunia ini bisa selesai digali?" Teks aslinya: "学海无边，书囊无底。世间书怎读得尽？" Cara bacanya: Xué hǎi wú biān, shū náng wú dǐ. Shì jiān shū zěn dú de jìn?
Masalahnya, tak sedikit orang yang menganggap dirinya sudah cukup atau bahkan kelebihan ilmu. Mendaku diri sebagai orang yang paling benar dan paling tahu. Ogah belajar lagi. Lebih senang menggurui.
Tentu, Tung Desem tidak begitu. Ia terus belajar dan terus berbagi. Sebab, ia berkeyakinan, "Makin banyak memberi, makin banyak menerima." Beragam capaian yang diraihnya kini, tak lepas dari prinsip hidupnya ini. (*)