Menang Cannes, Park Chan-wook dan Song Kang-ho Disambut Bak Pahlawan Nasional

Selasa 31-05-2022,22:43 WIB
Reporter : Retna christa
Editor : Retna christa

SINEMA KOREA kembali mendapatkan apresiasi tinggi di level dunia. Aktor dan sineasnya meraih penghargaan di ajang Festival Film Cannes yang bergengsi. Song Kang-ho mendapatkan gelar Aktor Terbaik untuk film Broker. Sedangkan Park Chan-wook dinobatkan sebagai Sutradara Terbaik berkat karyanya, Decision to Leave.

Penghargaan itu diserahkan pada malam puncak Cannes. Yang digelar di venue resmi festival, Palace of Festivals and Congresses of Cannes, Cannes, Prancis Selatan, Sabtu malam lalu (Minggu dini hari WIB).

Setelah kemenangan itu, para cast dan kru Broker dan Decision to Leave tidak membuang waktu untuk pulang ke Korea. Minggu malam, mereka langsung bertolak dari Cannes. Senin siang, Song Kang-ho dkk sudah tiba di Incheon, Seoul. Mereka disambut bagaikan pahlawan nasional.

Sekitar 300 fans dan puluhan jurnalis menanti kedatangan pesawat sejak setengah jam sebelum jadwal landing. Para pemain dan kru Broker tiba lebih dulu. Song Kang-ho ditemani sutradara Hirokazu Kore-eda, aktor Kang Dong-won, serta aktris IU dan Lee Joo-young. Kelimanya ’’ditodong’’ menggelar konferensi pers dadakan.


SAPA FANS, cast film Broker, dari kiri, sutradara Hirokazu Kore-eda, Lee Joo-young, IU, Song Kang-ho, dan Gang Dong-woon tiba di bandara Incheon, Korea, kemarin. -ANTHONY WALLACE-AFP
’’Terima kasih buat seluruh penggemar film di Korea. Atas dukungan dan ketertarikan kalian yang tak ada habis-habisnya buat perfilman negeri ini,’’ kata Song Kang-ho, sebagaimana dikutip kantor berita Yonhap. ’’Seluruh pencapaian ini tidak akan mungkin terjadi tanpa cinta dan support dari kalian,’’ tambah bintang Parasite tersebut.

Hal yang sama diucapkan Park Chan-wook, yang muncul tidak lama kemudian. Ia memuji industri film Korea yang sukses mengatasi badai besar pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun lebih. Hanya sempat terhenti beberapa bulan, produksi film maupun drama di sana sudah bergeliat lagi.

’’Selama pandemi, fans tidak bisa mengunjungi bioskop. Dan tepat pada saat itulah, kita semua sangat menyadari betapa berharganya pengalaman sinematik,’’ ungkap Park Chan-wook. ’’Sebagaimana kita berdoa agar terus diberi kekuatan untuk mengatasi pandemi, aku percaya bahwa penggemar sinema akan membuat film dan bioskop tetap hidup,’’ tuturnya.

Perdana dan Ketiga

Song Kang-ho jelas bukan debutan di Cannes. Ia sudah tujuh kali menghadiri satu dari tiga festival film terakbar di dunia tersebut. Namun, ini kali pertama aktor 56 tahun tersebut meraih gelar. Ia juga menjadi aktor pria Korea perdana yang memenangkan trofi Cannes dari kategori akting.

Secara keseluruhan, ia merupakan aktor Korea kedua yang meraih penghargaan dari kategori akting. Mengikuti jejak Jeong Do-yeon, yang merebut gelar Aktris Terbaik Cannes 2007 lewat film Secret Sunshine. Song Kang-ho juga membintangi film tersebut.  

Di sisi lain, buat sutradara Park Chan-wook, ini adalah kemenangan ketiga di Cannes. Sebelumnya, ia memenangkan Grand Prix pada edisi 2003, lewat film thriller populer Oldboy. Kemudian, pada 2009, ia meraih trofi Pilihan Juri lewat film horor Thirst. Filmnya yang lain, The Handmaiden, masuk nominasi Cannes 2016. Namun tidak menang.  

Broker, film yang mengantar Song Kang-ho meraih titel Aktor Terbaik, merupakan drama yang menyoroti praktik perdagangan manusia dari perspektif berbeda. Ia menggambarkan hubungan antara karakter yang terbentuk lewat sebentuk boks bayi di gereja. Tempat orang-orang meninggalkan buah hati yang tidak diinginkan untuk diadopsi jemaat.   


AKTING Song Kang-ho (kanan) sebagai makelar penjualan bayi di pasar adopsi gelap dalam film Broker. Film ini memotret praktik perdagangan manusia dari perspektif berbeda. -CJ Entertainment-Hancinema

Song Kang-ho memerankan Sang-hyun. Seorang pria yang mencuri bayi-bayi tersebut dari boks. Lalu menjualnya ke para orang tua yang mendambakan anak di pasar adopsi gelap.

Bisnis ilegal itu berlangsung lancar selama bertahun-tahun. Namun menjadi berantakan. Gara-gara seorang gadis muda, So-young (IU), menyesal membuang anaknya di boks bayi. Dia kembali ke gereja. Lantas memergoki praktik perdagangan bayi yang dilakukan Sang-hyun dan temannya.

Ini adalah film perdana Kore-eda yang sepenuhnya dibintangi aktor Korea. Namun, menurut Song Kang-ho, sutradara asal Jepang tersebut berhasil menunjukkan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang budaya Korea. Dan itu tidak hanya tergambar di film. Tapi juga terasa di lokasi syuting. Ia dan para aktor Korea lain nyaman bekerja dengan Kore-eda.


GAYA PENYUTRADARAAN film Decision to Leave yang cantik dengan estetika khas Park Chan-wook mengantarnya meraih trofi ketiga dari ajang Cannes. -CJ Entertainment-Hancinema


’’Aku telah menonton hampir semua film buatan Kore-eda,’’ kata Song Kang-ho. ’’Bukan hanya aku. Tapi seluruh penggemar film di Korea aku yakin jatuh hati pada film-film Jepang yang memiliki estetika berbeda seperti film-film Kore-eda ini,’’ tutur bintang Memories of Murder dan The Host tersebut.  

Sementara itu, Park Chan-wook takjub dengan kemenangannya dan Song Kang-ho di Cannes. Sebab, mereka datang ke festival tersebut dengan membawa film yang berbeda. Park Chan-wook dengan Decision to Leave, dan Song Kang-ho lewat Broker.

’’Kami beberapa kali datang ke Cannes bersama. Membawa film yang sama. Eh, tidak pernah menang bareng,’’ kenangnya, lantas tertawa. ’’Kalau kami menggarap dan membintangi film yang sama, salah satunya pasti tidak menang. Giliran datang mewakili film yang berbeda, kami sama-sama meraih trofi,’’ lanjutnya.

Ya, Park Chan-wook dan Song Kang-ho pernah berkolaborasi dalam beberapa film sekaligus. Antara lain, Thirst dan Sympathy for Mr. Vengeance (2002), serta Joint Security Area (2000). ’’Setiap membuat film, aku selalu tertarik ke arahnya (Song, Red). Ia sudah membintangi banyak film bagus. Dan ini saatnya ia meraih penghargaan,’’ papar Park Chan-wook. (Retna Christa)

Kategori :