Ketika Teroris Tak Lagi ”Whaow”

Minggu 29-08-2021,04:00 WIB
Editor : Yusuf M. Ridho

Ratusan kali, dikatakan puluhan tokoh: ”Terorisme tidak terkait agama”. Diulangi Kepala BNPT Boy Rafli Amar kepada pers di Solo Sabtu (28/8): ”Al-Qaeda, ISIS, kelompok kekerasan. Jangan ditiru.”

MENGAPA harus diulang begitu sering? Bukankah manusia cukup diberi tahu sekali dua kali? Manusia dewasa, maksudku.

Mungkinkah itu terkait rerata lama sekolah rakyat Indonesia (data Badan Pusat Statistik, 2020, rata-rata lama sekolah Indonesia 8,7 tahun) yang berarti putus sekolah di kelas VIII SMP?

Bisa terkait, bisa juga tidak. Dikatakan terkait, karena keterdidikan kita memang selevel itu (kalau kita percaya BPS). Dikatakan tidak, karena merujuk teori marketing: Promosi produk wajib  berulang-ulang. Minimal 26 kali, membaca, melihat, mengucap, nama produk. Supaya menempeli memori otak.

Tapi, kelakuan ISIS Khorasan di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Kamis malam (26/8) keterlaluan.

Satu bom bunuh diri di Abbey Gate. Satu bom di dekat Hotel Baron, dekat Bandara Kabul. Menewaskan 13 tentara Amerika Serikat (AS) dan 200 warga Afghanistan. Ditambah ratusan cacat, kehilangan anggota tubuh akibat ledakan. 

ISIS Khorasan, maksudnya ISIS cabang Khorasan. Nama wilayah di perempatan Afghanistan, Pakistan, Iran, Tajikistan.

Dikutip dari Reuters Jumat (27/8), yang mengutip laporan Departemen Pertahanan AS, ISIS-K dalam lima tahun terakhir sudah sembilan kali meneror warga Afghanistan.

Ditarik waktu mundur, demikian urutannya:

8 Mei 2021, horor sekolah. Serentetan pengeboman di luar sebuah sekolah di Hazara, Kabul, sebelah barat. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut 85 orang tewas, mayoritas perempuan muda. Dan, lebih dari 300 orang lainnya terluka.

Diidentifikasi, Hazara banyak ditinggali warga Syiah di Afghanistan.

10 Mei 2021 (tiga hari menjelang Idulfitri) rentetan ledakan bom mengguncang Distrik Dasht-e-Barchi, Afghanistan.

Tahun 2020, pembantaian RS bersalin. sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan brutal ke arah bangsal RS bersalin. Itu RS langganan penganut Syiah. Tercatat 25 orang, termasuk 16 ibu dan bayinya, tewas.

17 Agustus 2019, pembantaian pesta nikah. Bom bunuh diri mengguncang aula pesta nikah di Kabul Barat. Tercatat, 91 tewas dan 180 orang lainnya terluka. Ledakan bom menghancurkan atap gedung.

ISIS-K mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut dan menyatakan bahwa pesta pernikahan itu menjadi target karena menjadi pertemuan banyak warga Syiah.

Tags :
Kategori :

Terkait