22 April 2018, pengeboman pemilu. Bom bunuh diri meledak di pusat pendaftaran pemilih pemilu di lingkungan warga Syiah di Kabul. Menewaskan 57 warga sipil dan lebih dari 100 terluka.
8 Maret 2017, pembantaian RS militer. Sejumlah pria bersenjata menyamar sebagai dokter, menyerbu rumah sakit militer terbesar di Kabul dalam serangan selama enam jam.
Data resmi pemerintah Afghanistan menyebutkan, 50 orang tewas. Namun, sumber keamanan RS setempat menyebut korban tewas melebihi 100 orang.
Pembantaian diawali ledakan bom bunuh diri di pintu belakang rumah sakit. Disusul, beberapa pelaku masuk, memberondongkan peluru ke para pasien, perawat, dan pengunjung. Diakhiri ledakan granat.
20 Oktober 2017, bom bunuh diri di Masjid Imam Zaman. Meledak saat jamaah menunaikan salat. Lokasi di lingkungan warga Syiah di Kabul bagian barat. Menewaskan 56 orang, melukai 55, termasuk wanita dan anak-anak.
28 Desember 2017, ledakan di Pusat Budaya Syiah, Afghan Voice Agency, di Kabul. Menewaskan 41 orang, melukai 84 orang lainnya.
23 Juli 2016, ledakan saat unjuk rasa di Hazara. Dua ledakan di tengah kerumunan warga Syiah Hazara yang menggelar unjuk rasa di Kabul. Menewaskan 84 orang, melukai 320 orang.
Meski Komjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan bahwa teroris ISIS tidak terkait agama, nama ISIS itu sendiri ada kata Islam.
Sebab, teroris Ku Klux Klan (KKK) di AS pada 1920 juga dilakukan kelompok kulit putih agama Kristen. Juga, disebutkan pemerintah setempat, bahwa pembantaian KKK tidak terkait agama.
Dikutip dari Columbia Jornalism Review, 2 Juni 2016, yang mengutip buku The Invisible Empire in West: Toward a New Historical Appraisal of the Ku Klux Klan of the 1920s karya Shawn Lay, terbitan 2003, menggambarkan kekejaman KKK.
Kebetulan, seperti halnya ISIS, kelompok KKK berjubah putih. Tapi, dengan tudung kepala, untuk menutupi wajah mereka.
Berdasar buku tersebut, kutipan KKK yang terkenal: ”Waspadalah terhadap pergaulan dengan orang Negro, Yahudi, dan Katolik di komunitas kita.”
Dilanjut: ”Tuhan tidak bermaksud agar semua manusia sama.”
Uniknya, bangsa Yahudi selalu dimusuhi bangsa lain. Selain diburu KKK untuk dibunuh pada 1920–1926, Yahudi juga dibunuh tentara Nazi Jerman pada 1942.
ISIS dan KKK disimpulkan dalam satu kata: Intoleran. Sangat berbahaya bagi umat manusia. Bangsa apa pun, agama apa pun.
Komjen Boy, kepada pers, seusai meninjau vaksinasi eks narapidana terorisme di RSUD Bung Karno, Solo, Sabtu (28/8), mengatakan, kelompok intoleran ditindak tegas di Indonesia.