DARI dulu, budaya Tiongkok selalu menempatkan keluarga di posisi utama. Dalam satu-satunya buku Bertrand Russell tentang Tiongkok, The Problem of China, filsuf masyhur dari Inggris itu takjub pada bagaimana masyarakat Tionghoa menaruh hormat yang begitu tinggi pada keluarga.
Russell menulis, penghormatan tinggi pada keluarga memang bukan melulu ada pada masyarakat Tionghoa. Di Barat pun sama. Tapi, ketika peradaban Barat mencapai puncaknya, hubungan kekeluargaan memudar atau bahkan terkikis habis. Sementara pada peradaban Tiongkok, masih terus terpelihara hingga kini.
Boleh jadi karena penghormatan terhadap keluarga itulah, yang menjadikan peradaban Tiongkok tetap eksis sampai sekarang dan bangsanya banyak yang meraih sukses di mana-mana –tak terkecuali di Indonesia.
Rianto Nurhadi, misalnya. Pengusaha dengan nama Mandarin Njoo Oeng Liong (杨运良) ini langsung mengirimi foto bertulisan "家和萬事興" (jiā hé wàn shì xīng) begitu ditanya wejangan Tiongkok klasik yang menjadi pedoman hidupnya. Lengkap dengan terjemahannya: Bila keluarga rukun maka segala sesuatunya akan lancar.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pendiri Sekolah 3 Bahasa Rukun Harapan Jember: Shi Nian Shu Mu, Bai Nian Shu Ren
Rianto memang sangat layak dijadikan percontohan businessman yang sukes dalam menata keluarga dan usaha. Pendiri perusahaan per pegas Indospring yang tahun ini berusia 93 tahun itu telah membina rumah tangga dengan istrinya, Indrawati alias Tjan Kiet Woen, selama 65 tahun. Diakui Founder Harian Disway Dahlan Iskan, "Tidak banyak pasangan yang bisa mencapai usia perkawinan sepanjang dan sesukses itu."
Rianto juga telah selesai mewariskan seluruh hartanya kepada kelima anaknya. Tidak satu persen pun disisakan untuk dirinya atau istrinya. Plong.
Rianto Nurhadi dan istrinya, Indrawati, menjamu Dahlan Iskan. -Ali Murtadlo for Harian Disway-
Anak-anaknya pun rukun semua. Tidak ada yang komplain. Tunduk sepenuhnya pada pembagian warisan yang diputuskannya. Lega.
Kini, Rianto menikmati masa tuanya dengan bernyanyi seriosa di rumahnya yang asri di lapangan golf Bukit Darmo, Surabaya. Anak, menantu, cucu, dan cicitnya senantiasa datang bermain, bercengkerama, dan makan bersama di sana. Benar-benar keluarga bahagia. Bikin iri saja. (*)