Lanjut Sahetapy: "Tiga hal itu hanya kemungkinan-kemungkinan. Prediksi saya. Tapi, saya khawatir jika kemungkinan nomor tiga yang benar."
Tawa hadirin meledak.
Begitulah Prof Sahetapy. Kritiknya keras - tajam. Sangat sering mengkritisi kejujuran pejabat publik, terutama terkait hukum dan peradilan. Ia selalu menyodok ketidak-jujuran aparat. Yang, menurutnya, berdampak pada kekacauan hukum di Indonsia.
Hebatnya, Sahetapy hidup sederhana. Rentetan jabatan disandangnya sejak usia muda. Ia tetap hidup dalam kesederhanaan.
Mungkin, dua hal ini terkait: Kritiknya yang keras terhadap pejabat korup, memagari jalan hidupnya dalam kejujuran. Dan, karena jujur, maka hidupnya sederhana.
Ucapan dan tulisannya, membelenggu ia dalam selimut putih nan pahit: Kejujuran. Selamat jalan, Prof... (*)