Bupati-Wabup Bojonegoro Diminta Diam

Selasa 28-09-2021,04:00 WIB
Editor : Tomy C. Gutomo

PERSETERUAN Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dan Wabup Budi Irawanto menjadi perhatian publik. Partai pengusungnya pun merasa malu. Kemarin, Wawan, sapaan Budi Irawanto, dipanggil ke kantor DPD PDI-Perjuangan Jawa Timur di Surabaya.

Wawan tiba di kantor DPD PDI-Perjuangan Jawa Timur di Jalan Raya Kendangsari, Surabaya, pukul 14.30. Begitu turun dari mobil Pajero Sport Hitam, Wawan langsung masuk ke kantor. Selama 2,5 jam ia rapat dengan para pengurus DPD PDI-perjuangan secara tertutup.

SEKRETARIS DPD PDI-Perjuangan Sri Untari (tengah) dan Wabup Bojonegoro Budi Irawanto memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPD PDIP Jatim kemarin. (Foto: Rizal Hanafi-Harian Disway)

Sekitar pukul 17.00, Wawan keluar ruangan bersama Sekretaris DPD PDI-Perjuangan Jatim Sri Untari.  "Kami sudah berkomitmen bahwa seluruh urusan Bojonegoro akan menjadi urusan DPD PDI Perjuangan. Kami akan melaporkan perkembangannya ke DPP partai,” kata Untari.

Namun, Untari tak banyak membuka isi rapat tersebut. Dia juga tidak bisa memastikan terkait pencabutan laporan. Katanyi, semua masih menjadi kemungkinan.

Yang menjadi fokus adalah membangun kestabilan pemerintahan. Terutama, para kader partainyi yang sedang menjabat sebagai pimpinan. Apalagi, kata Untari, saat ini sedang berhadapan dengan masa pandemi.

WABUP Bojonegoro Budi Irawanto turun dari ruang rapat di lantai 2 kantor DPD PDIP Jatim. (Foto: Rizal Hanafi-Harian Disway)

Untari juga memastikan bakal terus mengupayakan pendampingan terhadap persoalan tersebut. Rencananyi, dia juga bakal melakukan komunikasi dengan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awannah. Kemungkinan juga membuka komunikasi dengan partai yang mengusung bupati.

“Nanti pasti kami lakukan. Ada banyak hal yang kami lakukan, tapi belum bisa kami ekspose hari ini. Next, kami akan lebih matangkan,” ujarnyi. Intinya, DPD PDI-Perjuangan akan menyusun langkah-langkah untuk segera menuntaskan perkara. Dia berharap harmonisasi tetap berjalan di antara pasangan bupati dan wabup Bojonegoro itu.

Dia juga mendapat arahan dari DPP PDI-Perjuangan. Termasuk kemungkinan pemberian sanksi terhadap Wawan. "Tentu semua dibawa ke partai dulu. Apakah yang bersangkutan mendapat sanksi atau reward. Itu nanti kami tentukan setelah mendalami perkara secara intens,” paparnyi.

Wawan yang berdiri di samping kiri Untari tampak tegang. Ia juga turut angkat bicara. Namun, hanya singkat. Ia hanya menegaskan ulang bahwa seluruh perkara diserahkan ke DPD PDI-Perjuangan Jatim.

“Jadi begini, segala statement sudah di-handle oleh PDI-Perjuangan. Kami sudah sepakat begitu tadi,” ujarnya singkat. Wajahnya tampak payah. Lalu, Wawan beranjak pergi. Berjalan menuruni tangga sambil menyulut sebatang rokok.

Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi ditugaskan khusus oleh partai untuk mendampingi Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam berkasus dengan Wawan. Ia mengatakan, perkara tersebut idealnya dituntaskan secara senyap.

“Artinya, tidak perlu ramai-ramai. Kalau sampai gugatan ke pengadilan itu kan ya solusi juga. Tapi bisa ramai,” ungkapnya. Ia juga sudah menemui Anna secara langsung. Bahwa persoalan tersebut juga sedang didalami. Agar bisa menemukan solusi yang lebih tepat.

BENDAHARA DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi. (Foto: Dok Pribadi)

Hingga kini, kata Fuad, kondisi Anna cenderung santai. Sebab, ia meminta ke bupati Bojonegoro itu untuk tidak reaktif. Tidak menanggapi apa pun. Sampai benar-benar sampai pada titik terang. "Bu Anna kami minta untuk diam sejenak. Kami tidak mau gaduh. Meski beliau tidak berarti salah. Jadi, semoga perkembangannya bisa lebih baik,” ujarnya.

Ia juga tak ingin masyarakat mendapat tontonan yang tidak baik dari pemimpinnya. Sebab, sampai saat ini belum ada komunikasi lagi antara pasangan bupati dan wakil bupati itu.  Maka, perkara harus segera selesai. Rencananya, penyelesaiannya bakal diurus secara partai. Artinya, tingkat DPW kedua partai bakal menjalin komunikasi dalam waktu dekat.

Ia juga berharap agar perseteruan kedua pucuk pimpinan Bojonegoro itu segera tuntas. Bisa kembali kompak dalam waktu dekat. Mengingat banyak program pemerintahan yang menunggu untuk diselesaikan. “Kalau Bu Anna sendiri sejauh ini tetap running. Jalan terus tugasnya,” jelas anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Jatim XII itu. (Mohamad Nur Khotib)

Tags :
Kategori :

Terkait