Di lingkungan yang relatif hening dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, Katirin seperti membangun dunianya. Menjadikan sumber bagi dunia estetik dalam otaknya yang tak habis-habis. Dia membangun sendiri ruang untuk memajang karya-karya yang berdampingan dengan kehangatan kehidupan keluarganya.
Dinamika Ruang, Valley dan Oase. (Katirin untuk Harian Diswa)
Semua itu tergambar dalam lukisan lansekap dengan padanan warna yang seolah cenderung monoton. Memberikan nuansa yang dingin. Namun di sisi lain, bisa bermakna kehangatan. Pola yang dibentuk terbilang acak. Tidak menampilkan pola teratur. Pemandangan yang dibangun bukan dari segi realis. Melainkan abstraksi rasa cinta yang dirasakannya.
Dalam pameran, Katirin memamerkan Oase (2021, 120x150 cm) dan Valley (2021, 150x200 cm). Dalam perjalannya ke Israel pada 2010 dan 2018, Katirin menemui situasi yang kontras dan senjang. Saat itu Katirin berharap akan ada situasi yang berbeda dengan yang dilihatnya tentang Israel-Palestina.
Suasana Bali yang dia tangkap dengan beragam kulturnya, diabadikannya dalam Dinamika Ruang (2021, 200x300 cm). Sementara perenungannya atas posisi Indonesia yang berada di gugusan gunung berapi dituangkannya dalam Mountain (2021, 180x180 cm). ”Judul lukisan sebenarnya bukan panduan memaknai. Tapi bisa terserah penikmat,” terangnya.
Yang pasti, semua lahir setelah yang ia alami. Pelajarannya, ada tantangan lain yang harus dihadapi. Penemuan cinta itu masih berlanjut. Memang Katirin telah menemukan cinta dalam hidup, namun, hidup terus berputar. ”Tugas saya sekarang adalah menjaga dan memupuk terus cintanya dalam hidup. Itu tanggung jawab yang diemban hingga akhir hayat,” tegasnya.
Melukis on the spot yang menandai kegiatan interaktif dalam pameran. Sebagian peserta merupakan pelukis senior, teman-teman Katirin. (Katirin untuk Harian Disway)
”Saya bahagia dengan semua dukungan yang tercurah dari teman-teman. Semoga A Journey of Love menjadi inspirasi buat teman-teman semua sesama seniman serta para pecinta seni. Bila ada yang hendak hadir, saya makin senang lagi. Saya tunggu sampai 30 November,” tutup Katirin, semringah. (Ajib Syahrian Nor)