Ada yang harus dinikmati berbeda bila ke Gresik. Kalau itu kopi, pilih yang satu ini. Kopi kopyok. Di tengah maraknya varian kopi kekinian yang kian menjamur, kopi itu disuguhkan di hotel. Tak cuma di warung kopi pinggir jalan.
Banyak tamu yang berkunjung ke Aston Inn Gresik ingin memesan kopi tubruk alias kopi hitam. Sayang, yang begitu tidak ada di daftar menu. ”Maka jadilah kami membawakan kopi kopyok. Apalagi kopi yang satu ini khas Gresik banget. Biar yang pergi ke Kota Pudak sekalian dapat yang khas,” ujar Paminta Nugraha, general manager.
Meskipun menjadi alternatif kopi tubruk, namun minuman legendaris khas Gresik itu dapat dibedakan dari kopi hitam. Ciri khas kopinya terletak pada tekstur biji kopi yang digiling kasar. Lantas diseduh dengan air panas. ”Cara itu membuat ampas kopi mengapung dan harus dikopyok atau diaduk lebih dahulu sebelum dinikmati,” paparnya.
Kopi kopyok yang dijadikan menu andalan sejak September hingga akhir Oktober itu adalah upaya hotel menyentuh budaya ngopi di Kota Santri. Banyak sekali warung kopi di Gresik. Sampai-sampai disebut Kota Seribu Warung Kopi. ”Di antara sajian kopi di kafe-kafe, kopi khas ini hanya ada di Gresik. Ya kopi kopyok ini,” katanya.
Di Aston Inn Gresik itu, tamu yang suka ngopi di hotel bisa mendapatkannya di Nira Coffee Lounge. ”Selain kopi kopyok, sampai Oktober nanti kami juga menyediakan caramel coffee Jelly. Ada promo makan siang sepuasnya. Caranya khas pandemi yaitu dengan menunjukkan sertifikat vaksin,” terangnya.
Meskipun disuguhkan di coffee lounge, penyajian kopi kopyok masih tradisional. Mula-mula susu kental manis dituang. Bagian ini bisa opsional bila tak suka. Lalu taburi dengan kopi yang telah ditumbuk atau digiling kasar tadi. Disarankan untuk memilih kopi yang telah disangrai sesuai selera.
Lantas diseduh dengan air panas dengan cara memutar agar kopi rata terkena air. Ampas kopi kasar akan dengan sendirinya tetap mengapung. Untuk mendapatkan kopi kopyok yang orisinal, jenis kopi yang digunakan tak dipatok. ”Bergantung pada penjualnya sih. Hanya caranya saja yang sama. Tetap tradisional,” katanya.
Bedanya, beberapa warung kopi yang menjual kopi kopyok sering mencampurnya dengan bahan lain sebagai pengental. Namun di Aston Inn Gresik hanya menggunakan 100 persen kopi alias tanpa campuran.
”Meskipun diolah dengan cara tradisional, kopi kopyok kami sedikit berbeda karena menggunakan 100 persen biji kopi robusta pilihan dan tanpa campuran pengental untuk menjaga kualitas rasa,” tambah Karina Zalva, marketing communications executive.
Satu lagi yang membedakan adalah adanya kudapan penyerta yang pas untuk teman menikmati kopi kopyok. Di Aston Inn Gresik, secangkir kopi kopyok dapat dinikmati bersama kue kering homemade. Legit.
”Dengan menu tradisional kopi kopyok diharapkan sajian ini akan menjangkau segala kalangan. Paling tidak membuat tamu bisa merasakan suasana ngopi khas Gresik di hotel tanpa susah-susah mencarinya di warung kopi. Sekalian kami lebih mengenalkan kopi kopyok khas Gresik ke khalayak luas,” ujarnya. (*)