Lely Frestiana sebagai salah satu juri mengapresiasi peserta yang bukan dari kalangan Tionghoa. Salah satunya Zahra Jasmine. Ia merupakan perempuan beretnis Jawa dan punya passion dengan budaya Tionghoa.
”Saya mengetahui Koci dari media sosial. Sudah memantaunya sejak lama. Terus memutuskan ikut tahun ini karena saya lihat Koci membuka banyak kesempatan bagi saya menggali diri lebih jauh. Sehingga menambah pengalaman berharga," cerita Jasmine.
Perempuan 22 tahun itu mentargetkan diri setidaknya bisa lolos ke tahap karantina. Yang terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin. Soal hasil akhir, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. (Heti Palestina Yunani-Ajib Syahrian)