”The Beginning”, Ufa Faizah Tampilkan Still Life Gaya Realis-Impresif

Rabu 10-11-2021,14:37 WIB
Editor : Heti Palestina Yunani

Bila dikilas balik, kemampuan melukis perempuan kelahiran Situbondo itu baru disadarinya berkat kegemaran dan kemauan belajarnya yang tinggi. Tak ada dorongan siapa pun. Termasuk tidak dengan dukungan latar belakang keluarga yang bukan seniman sama sekali.

Pada 2014, barulah dia mencoba melukis di atas kanvas. Saat itu, Ufa mulai menyadari bahwa hasrat melukis haruslah diawali dengan mencoba-coba menekuni teknik dasar. Seperti memelajari anatomi, sketsa dan sebagainya.

Kehadiran pengunjung yang kebanyakan para seniman Surabaya, turut memarakkan pembukaan pameran lukisan Ufa Faizah di Galeri Art Lab Lounge, Surabaya. (Ufa Faizah untuk Harian Disway)

Setahun kemudian, Ufa sudah banyak menghasilkan karya dengan media pensil dan charcoal. Media lain pun dicobanya. Salah satunya cat air. Beruntung cukup banyak kawan dan para perupa yang mengapresiasi lukisannya. Bergabung dengan beberapa komunitas perupa, Ufa pun punya kesempatan ikut pameran lukisan.

Hingga waktu akhirnya membawa Ufa bisa tampil dengan still life dengan cat minyak untuk dipamerkan. Buat Ufa, pameran ini sangat bermakna untuknya. Sebab dilalui setelah proses yang cukup panjang.

Pameran The Beginning ini seolah menunjukkan hasil belajar yang dia tekuni begitu lama. ”Entah berhasil atau tidak, penikmat yang tahu. Yang penting saya telah memulai catatan saya sendiri. Semoga ada banyak pembelajarn untuk saya,” kata alumni Pascasarjana Hukum, Universitas Airlangga itu.

Namun di tengah arus seni rupa kontemporer dan macam ragamnya, menonton pameran lukisan dengan ciri khas still life di Surabaya lewat arya Ufa -menurut Budi Bi- telah mengobati kerinduan. ”Ufa membuktikan bahwa lukisan-lukisan yang pernah kondang sepanjang abad 19-20 tersebut masih cukup asyik dinikmati kok. Surabaya bersyukur ada perupa yang menunjukkan seperti apa still life itu,” ujarnya.

Namun buat Ufa, cukuplah dia memulai sesuatu. Senada dengan judul pameran yang diambil, Ufa memang hendak memberi tanda pada sesuatu yang hendak dilakukannya dalam dunia seni rupa yang diicintainya. Hanya satu yang diharapnya:  ada titik berkelanjutan.

”Memang ini pameran tunggal pertama saya. Namun semoga kemudian hari akan ada kesempatan saya bisa berpameran tunggal lagi,” ujar Ufa dalam pembukaan pameran di bangunan yang kerap digunakan sebagai tempat berkesenian oleh para perupa dari Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati) itu.

Seperti judulnya pula, ini bukan saja pertama kalinya Ufa menyelenggarakan pameran tunggal. ”Namun inillah pertama kalinya saya menjajal media cat minyak lho. Sebelumnya, saya menggunakan cat air. Untuk gaya still life, media itu ternyata sangat ampuh,” tandas perempuan 34 tahun itu. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas)

Tags :
Kategori :

Terkait