Program keamanan dalam negeri homeland security yang menjadi andalan AS, oleh Chomsky, dipelesetkan menjadi homeland insecurity, ’ketidakamanan dalam negeri’. Rakyat AS makin merasa tidak aman karena ditakut-takuti ancaman teror yang dibesar-besarkan.
Kalau demokrasi didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat, menurut Chomsky, AS bukan negara demokrasi. AS sudah dibajak elite korporasi dan oligarki yang sangat berpengaruh terhadap berbagai kebijakan publik.
Chomsky menyebut AS sebagai negara gagal karena tidak berhasil memberikan rasa aman kepada warga negaranya dari ancaman teror, dan tidak adanya jaminan bagi terlaksananya hak-hak demokrasi warga negara. AS menjadi negara gagal karena institusi demokrasi tidak berjalan dengan semestinya karena sudah dibajak oleh kepentingan oligarki bisnis dan politik.
Perang melawan teror menjadi momok yang menakutkan warga. Ketakutan massal sengaja diciptakan untuk melegitimasi pengeluaran anggaran belanja militer yang besar atas nama perang melawan teror di seluruh dunia. Rasa ketakutan sudah menjadi industri yang menghasilkan putaran uang besar dalam industry-military complex yang sangat menguntungkan industri senjata AS.
Atas nama perang melawan teror, pemerintah boleh merusak hak asasi dan hak demokratis warga di seluruh dunia. AS menangkap terduga teroris tanpa prosedur hukum yang demokratis. Penyekapan dan penganiayaan dilakukan terhadap para terduga teroris yang belum terbukti kesalahannya.
Penyikasaan di Penjara Guantanamo dan Ghraib dilakukan secara sistematis dan rahasia. Dua pusat penyekapan itu secara sengaja ditempatkan di luar wilayah AS untuk mendapatkan pembenaran.
Pola-pola penanganan teror AS itu menjadi ”text book” yang diterapkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. AS melatih pasukan khusus antiteror seperti Densus 88. AS juga memberikan bantuan keuangan besar untuk menunjang operasi antiteror di seluruh dunia.
Perang melawan teror di seluruh dunia sekarang ini adalah cermin dari perang bajak laut melawan sang kaisar. Ada kaisar besar di AS dan ada kaisar kecil di sini. (*)