POPULASI kendaraan elektrik Indonesia sudah mencapai 14.400 unit. Sebanyak 1.656 unit di antaranya adalah mobil listrik. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bakal diperbanyak agar populasi mobil listrik lebih besar.
Sudah ada 187 unit SPKLU yang tersebar di 155 wilayah. Jakarta paling banyak. Ada 83 unit SPKLU di 63 titik. Jawa Timur- Bali: 23 unit. Jawa Barat menyusul dengan 15 unit. Sisanya tersebar di Sumatera, Sulawesi dan Maluku. Sementara itu SPKLU milik swasta sudah lebih dari 100 unit lebih.
“Nanti kami sounding-sounding dengan mal juga,” ujat Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Jatim Fintje Lumembang kemarin (14/12). Mal memang menjadi salah satu sasaran PLN untuk menempatkan SPKLU-nya.
MOBIL LISTRIK Hyundai Kona dipamerkan di Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) 2021 Surabaya.Wujud kerja samanya bisa berbagai macam. PLN bisa meminjam lahan di Mal. Atau mal mengelola secara penuh SKPKLU itu dengan menjadi mitra PLN.
Namun kerja sama dengan swasta masih belum masif. Pengusaha masih menunggu lebih banyak mobil listrik yang kendaraan.
Kemitraan swasta dan PLN kemungkinan bakal mulai berkembang satu hingga dua tahun lagi. Hyundai sudah mulai memasarkan mobil listriknya.
Sementara itu, Wuling juga sudah menyatakan bakal memasarkan mobil listrik murah dengan kisaran harga Rp 200 jutaan tahun depan. Dealer Tesla juga sudah resmi berdiri di Surabaya 11 Desember lalu. Populasi mobil listrik di Surabaya bakal meningkat tajam.
OWNER Perfection Auto Gallery Roy Adidharma dan mobil Tesla yang dipakai untuk test drive Tesla Model 3.Fintje melihat SPKLU harus disebar. Saat ini ada tiga SPKLU yang ada di tengah kota. Yakni SPKLU Dr Soetomo, Embong Wungu, dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Ketintang. Perlu tambahan unit di Surabaya barat dan Timur.
Ada opsi untuk memindahkan unit SPKLU dr Soetomo ke wilayah pinggiran kota. Selain sudah banyak SPKLU di tengah kota, lokasi unit pengisian listrik itu juga tidak strategis.
Jalan dr Soetomo sering macet. Lokasinya dekat dengan lampu merah. Halamannya juga sempit. “Ini kemungkinan bisa dipindah ke barat atau timur,” katanyi.
Selain di Surabaya SPKLU juga dipasang di Kantor PLN UP3 Banyuwangi dan UP3 Ponorogo. Dua unit pengisian listrik juga baru dipasang di rest area tol Saradan, Madiun kilometer 626A dan B.
Pemerintah pusat juga menginginkan SPKLU di Bandara Juanda dan Abdurrahman Saleh di Malang. Fintje sudah berbulan-bulan mengurus izin pembangunannya. Namun prosesnya memakan waktu yang panjang.
Fintje melihat rencana pembangunan SPKLU di bandara sulit terwujud. Selain terkendala masalah izin, potensi pengisian mobil listrik di dua tempat itu juga kecil.
PLN Jatim sedang mencari tempat lain yang lebih berpotensi. Yang jelas tahun depan mereka harus terus menambah SPKLU baru. Harga satu unitnya relatif tidak mahal. Tidak sampai Rp 1 miliar.
PLN juga diminta menambah unit pengisian listrik di Jalan Tol Trans-Jawa. Yang sudah ada, tersebar di rest area kilometer 207A ruas Palikanci, rest area kilometer 379A ruas Batang-Semarang, serta rest area kilometer 519A dan B ruas Solo-Ngawi. “Jadi nanti Jakarta sampai ke Banyuwangi bisa nyambung pakai mobil listrik,” lanjutnyi.