PROSES lelang kepala organisasi perangkat daerah (OPD) hampir selesai. Hari ini 14 kepala OPD diumumkan. Mereka dilantik pada awal Januari mendatang. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, proses lelang jabatan ini diserahkan langsung kepada panitia seleksi.
Mantan Kepala Bappeko itu menjamin selama kepemimpinannya tidak bakal ada pencopotan kepala dinas. Asalkan tidak ada yang melanggar aturan. Namun Eri bakal merotasi jabatan tiap kepala dinas.
”Jadi tidak ada lagi OPD kelurahan yang dibilang anak buangan. Atau staf ahli yang masuk kotak,” ujar politikus PDIP itu.
Ada beberapa kepala dinas yang dirotasi menjadi staf ahli. Seperti mantan Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, sekarang menjabat sebagai asisten sekretariat daerah bidang administrasi umum. Begitu juga dengan Kepala BPB dan Linmas Irvan Widyanto kini menjadi asisten sekretariat daerah bidang perekonomian dan pembangunan.
Jabatan staf ahli juga bakal lebih berdaya. Nantinya, kata Eri, setiap rancangan peraturan wali kota (Perwali) harus disetujui lebih dulu oleh staf ahli sebelum berada di meja wali kota. Sehingga tidak ada lagi saling iri antar OPD.
Selain itu, Eri juga meminta masyarakat agar mengawasi OPD. Sebab laporan dari masyarakat akan menjadi penilaian Eri dalam rotasi jabatan seseorang. Setiap dua tahun sekali, kepala OPD dirotasi. Perputaran ini dimaksudkan agar semua pejabat bisa merasakan bekerja di OPD lainnya.
Eri juga meminta agar kepala OPD lebih terbuka kepada masyarakat. Ia mewajibkan semua kepala OPD harus mau menjawab setiap pertanyaan masyarakat. Termasuk terbuka kepada media. ”Jika ada yang tidak mau menjawab pertanyaan seputar OPD yang dinaunginya, lapor ke saya,” katanya.
Lelang jabatan ini juga diikuti oleh dinas yang ada di luar kota Surabaya. Tujuannya untuk menjaring ASN yang berkompeten di bidang tersebut. Sampai kemarin sudah ada lima nama yang sudah masuk bursa kepala OPD.
Ketua Panitia Seleksi Kepala OPD Surabaya Prof Joni Hermana masih enggan membuka lima nama tersebut. Kemarin merupakan hari terakhir penilaian kepala OPD. Ia tidak bisa menentukan siapa yang bakal menjadi kepala dinas. Namun ia hanya sebatas melakukan pengujian dan mencari nama yang mumpuni.
Ada empat kriteria yang diuji. Yakni hasil assessment center, track record, makalah, dan wawancara. Proses penilaian berlangsung sampai pukul 21.30 tadi malam. ”Kamis pagi semuanya sudah selesai. Untuk diajukan ke bapak wali kota. Tapi semua balik lagi ke wali kota. Mau menerima hasil itu atau tidak,” ujar mantan Rektor ITS itu. (Andre Bakhtiar)