Tidak usah jauh-jauh ke Batu atau Trawas kalau ingin menikmati kafe dengan suasana alam pedesaan. Di Sidoarjo pun ada. Tepatnya di kawasan Candi. Di sana, terdapat sebuah kafe berkonsep pedesaan Jepang. Dengan pemandangan berupa sawah terhampar.
KAFE yang beroperasi sejak Maret tahun lalu itu memang menyita perhatian publik. Dalam beberapa hari terakhir, ia menjadi topik yang banyak dilacak di mesin pencarian Google. Unggahan Instagram dengan tag kafe tersebut pun sudah belasan ribu. Kebanyakan yang berkunjung adalah warga Surabaya.
Kafe itu mengusung konsep semi outdoor. Ada area dalam dan luar ruangan dengan beragam fasilitas. Ia dibangun di tengah sawah. Sehingga memang pemandangannya indah. Dan yang pasti, sangat Instagrammable. Selain suasananya, eksteriornya juga menjunjung prinsip estetika tinggi. Pemilik kafe mengadopsi tema ala Jepang.
Begitu tiba lokasi, pengunjung akan disambut dengan gerbang khas yang disebut torii. Baru gerbang saja sudah bikin gatal untuk mengabadikan gambar. Furnitur ditata sangat rapi dengan suasana khas Jepang. Kesan minimalis begitu terasa dengan dominasi warna hitam. Kontras dengan area persawahan di belakang yang hijau.
Vocal point sisi luar terdapat pada area duduk berbentuk melingkar dengan balok-balok semen. Lantainya ditutup bebatuan. Sehingga kesannya makin alami. Sedangkan di salah satu sisinya, tempat duduk dibuat seperti tribun dari kayu. Meja-meja bundar mungil tersebar di sepanjang dek. Dilengkapi bean bag lucu sebagai tempat duduk.
Selain itu, pengunjung juga bisa memilih duduk di atas kursi dengan meja semen berbentuk persegi yang langsung menghadap sawah. Ada juga pilihan bean bag di bagian ujung dekat dengan area booth makanan yang terbuat dari kontainer.
Saat malam, suasana semakin hangat berkat deretan lampu bohlam gantung berwarna kuning. Serasi dengan warna langit biru gelap yang bisa dilihat secara langsung. Suasana menjelang senja terbilang syahdu. Hembusan semilir angin sawah yang lembut nan sejuk. Asal cuaca sedang cerah.
Area outdoor memang menghadirkan tantangan tersendiri. Untuk menjaga kerapian dan kebersihannya butuh penanganan khusus. Membeludaknya pengunjung kadang justru bikin tidak nyaman. Belum lagi kalau cuaca tidak mendukung. Kalau terlalu terik, jelas gerah. Sedangkan kalau hujan, sudah pasti pengunjung buyar.
’’Fasilitasnya menurut saya masih kurang lengkap. Kursi betonnya panas kalau kita datang pada siang hari. Terkadang menemui binatang-binatang dari sawah,’’ ungkap Indra Praja Kusuma, salah seorang pengunjung. ’’Tapi menu rice bowl-nya enak. Saya juga suka dengan dekorasinya,’’ lanjutnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Muhammad Nizar Eka Bakti. Bedanya dengan Indra, ia datang saat hujan. ’’Di sana kebanyakan outdoor. Hati-hati kalau sedang hujan, karena tempat duduk yang ada kanopinya cuma dikit,’’ jelas Nizar. ’’Kalau siang, cuacanya lumayan panas. Saya menyarankan mending datang sore atau malam hari saja,’’ imbuh cowok kuliahan itu.
Nizar menambahkan, kafe ini relatif sulit diakses dari jalan utama. Karena lokasinya berada di tengah perumahan. Letaknya pun di daerah Candi. Makan waktu setidaknya satu jam dari pusat Kota Sidoarjo. Terlepas dari itu, ia memuji pemandangan yang indah sehingga bisa jadi sarana cuci mata.
Meiji Park Café bisa jadi rujukan tempat nongkrong dengan pemandangan sawah. Lansekap yang sudah mulai jarang ditemui, utamanya bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan. Penataan dan konsep unik jadi nilai tambah. (Retna Christa-Ajib Syahrian)