SURABAYA diguyur hujan dengan intensitas tinggi kemarin sore. Namun, tidak muncul genangan di berbagai titik seperti bulan lalu. Kegiatan kerja bakti serentak di seluruh kampung rupanya membawa dampak.
Dalam satu pekan, warga dan satgas gabungan Pemkot Surabaya mengangkut 1.748 meter kubik sampah. Itu setara 5.244 ton. Mayoritas sampah diambil dari saluran dan bangunan liar di sepanjang sungai. ”Walah, nemu sampah sembarang kalir (Kami menemukan bermacam-macam sampah, Red),” ujar Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Arif Rusman kemarin (6/2).
Petugas menemukan kasur kapuk di Karangan, Wonokromo. Alat berat juga harus diterjunkan untuk mempercepat pengangkutan. Di tempat lain, petugas juga mengangkut spring bed, meja, kursi, batang pisang, ranting pohon, dan sampah lain yang membuat saluran mampet.
Program bersih-bersih massal itu juga dibantu segenap warga Surabaya. Mereka juga mengumpulkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai untuk mengurangi sarang nyamuk. Selain banjir, pemkot mengantisipasi kasus demam berdarah yang ikut meroket seiring tingginya kasus Covid-19 varian Omicron.
Kegiatan bersih-bersih itu diharapkan tidak berhenti dalam satu pekan. Sebab, masih banyak saluran yang perlu dibersihkan. Tanpa bantuan warga, sampah dan sedimen dalam got bakal kembali mengisi saluran yang dikelola pemkot.
Sampah juga menjadi musuh bagi mesin pompa pemkot. Berkali-kali pompa rusak karena baling-baling atau propeler terlilit sampah. ”Walaupun sudah ada screening di saluran, tetap saja ada sampah yang lolos,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ikut memantau hasil kerja bakti warga kemarin. Masih banyak sampah yang belum terangkut karena saking banyaknya titik kerja bakti. ”Kami koordinasikan dengan dinas PU dan DLH supaya tidak numpuk di tepi jalan,” ujar mantan ketua DPRD Surabaya itu.
Armuji juga mengimbau RT atau RW yang belum menggelar kerja bakti untuk mengikuti arahan wali kota agar turut serta. Mereka bisa minta bantuan satgas pematusan atau kebersihan milik pemkot. (Salman Muhiddin)