Kisah Dhanu Didengar Risma

Selasa 15-02-2022,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

Kisah Muhammad Haidar Dhanu Abrisam sampai juga di telinga Mensos Tri Rismaharini. Balita asal Ketegan, Tanggulangin, Sidoarjo, itu mengidap penyakit langka: atresia ani atau anus imperforata. Hanya terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran bayi.

DHANU seperti balita lainnya. Tetap riang dan bermain dengan teman seumurnya. Tubuhnya juga tidak menunjukkan kelainan. Namun, ketika bajunya disingkap, terlihat perban yang menempel di perutnya. Di balik perban itu terdapat lubang pengganti anus.

Bayi kelahiran 10 Januari 2020 itu terus berada di pelukan sang ibu ketika Mensos Tri Rismaharini dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menjenguknya kemarin (14/2).

Kondisi putra pasangan Hafid Nurussoba dan Nurul Hidayati itu sudah lebih baik setelah mendapat perawatan. ”Tanggal 28 Januari kemarin sudah operasi pertama. Ini nunggu operasi kedua,” kata Nurul di ruang tamu.

Operasi dilakukan di RSUD dr Soetomo. Operasi kedua dijadwalkan pada Mei atau Juni. Nurul berharap operasi kedua itu sukses sehingga tidak perlu penanganan lanjutan.

Nurul berterima kasih karena pemkab sudah memfasilitasi operasi anaknyi. BPJS juga sudah ditanggung pemkab. Dengan demikian, seluruh biaya pengobatan digratiskan. Setiap bulan Nurul juga mendapat bantuan uang tunai, sembako, popok, dan susu untuk anaknyi.

Kabar Dhanu juga viral di medsos. Sang ayah menceritakan kondisi anaknya yang butuh biaya perawatan. Total kebutuhannya mencapai Rp 108 juta.

Terkumpul donasi Rp 75 juta untuk membantu keluarga Dhanu. Pemkab dan Mensos memberikan tambahan santunan untuk membantu keluarga Dhanu. ”Kami setiap hari melakukan media scanning. Salah satu yang butuh uluran tangan adalah adik Haidar Dhanu ini,” ujar Risma.

Wali kota Surabaya (2010–2020) itu mengatakan, Dhanu punya kesempatan sembuh yang tinggi. Selama memimpin Surabaya, Risma beberapa kali mendampingi anak dengan kasus yang sama. ”Sudah sembuh sekarang. Anaknya sudah dewasa,” ujar Risma menyemangati Nurul dan Hafid.

Sementara itu, Bupati Muhdlor mengatakan, pemkab terus memantau kondisi Dhanu. Ia memerintah puskesmas untuk rutin mengunjungi Dhanu sampai operasi kedua dilakukan. "Memang sudah dioperasi. Namun, butuh waktu 4–5 bulan untuk membuat anus buatan di operasi kedua nanti," ujar Muhdlor. (Salman Muhiddin)

Tags :
Kategori :

Terkait