Gedungnya sangat berkaitan dengan sejarah kelam praktik prostitusi dan pergaulan bebas era kolonial. Penyakit kelamin meluas di Jawa.
Ketika Indonesia merdeka, penyakit sifilis merebak. Karena itulah, Lembaga Pusat Penyelidikan dan Pemberantasan Penyakit Kelamin (LP4K) didirikan. Tugasnya, menjalankan fungsi preventif, promotif, penelitian, dan pendidikan seputar penyakit kelamin di Indonesia.
Dalam perkembangannya, LP4K atau RS Kelamin juga melayani kesehatan secara umum. Misalnya, penyakit campak, kusta, dan gizi.
Pada 14 Februari 1965, LP4K diubah menjadi Lembaga Kesehatan Nasional (LKN). Sekarang gedung itu dipakai untuk Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) yang juga memiliki Museum Kesehatan dr Adhyatma.
Museum kesehatan ditutup. Gedung dan halaman digunakan untuk RS darurat lapangan dalam penanganan Covid-19. Nah, setelah Covid-19 mereda, fasilitas itu bakal segera dibongkar.
Sebagai gantinya, akan berdiri RS internasional tipe A di Surabaya. Nanang tidak menolak pembangunan fasilitas kesehatan baru itu. Namun, ia tak mau kejadian yang sudah-sudah terjadi lagi. Ia mengusulkan agar semua pihak yang berkepentingan bertemu di DPRD Surabaya. Secepatnya. (Salman Muhiddin)