Tiga Astronot Tiongkok Siap Rampungkan Tiangong

Senin 06-06-2022,14:48 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

JIUQUAN, HARIAN DISWAY - Roket Long March-2F yang mengangkut pesawat Shenzhou-14 mengangkasa dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, di kawasan gurun Gobi, Minggu, 5 Juni 2022. Tiga taikonot (sebutan untuk astronot Tiongkok), ada di dalamnya. Mereka membawa misi penting: merampungkan Tiangong, stasiun luar angkasa milik Tiongkok. Juga mengantarkan Negeri Panda itu sebagai superpower baru di bidang antariksa.

Roket itu diluncurkan pukul 09.00 pagi waktu setempat. Menurut media CCTV, ia menempuh perjalanan selama tujuh jam menuju Tiangong.

CGTN menulis bahwa misi itu adalah penuntasan konstruksi Tiangong. Para taikonot itu juga membawa sejumlah peranti untuk melakukan eksperimen di luar angkasa. Secara spesifik, para taikonot itu akan menggabungkan Tianhe—modul atau tubuh utama di Tiangong—dengan dua modul laboratorium.

Modul utama itu sudah mengorbit tahun lalu. Dan jika sudah komplet, wujud Tiangong akan sama dengan Mir, stasiun angkasa luar milik Uni Soviet, yang mengorbit pada 1980-an hingga 2001. Tiongkok menargetkan Tiangong akan beroperasi selama 30 tahun. Atau sampai 2052.

Tiangong, yang bisa diterjemahkan sebagai Istana Surgawi ditargetkan akan bisa beroperasi secara penuh pada akhir tahun ini. Jika sudah rampung, Tiongkok adalah satu-satunya negara yang memiliki stasiun luar angkasa sendiri.

Yang sudah ada selama ini, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), adalah milik beberapa negara. Yakni Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Uni Eropa, dan Kanada. Dan umur ISS diperkirakan hanya sampai 2024.

Tiongkok memang tidak boleh lagi ambil bagian dalam misi berawak di ISS sejak 2011. Itu lantaran AS melarang NASA melakukan kerja sama dengan Tiongkok. Karena itu, Tiongkok memilih jalan lain: membangun stasiun luar angkasanya sendiri.

Nah, kru Shenzhou dipimpin oleh Chen Dong, seorang pilot angkatan udara berusia 43 tahun. Ia dibantu oleh Liu Yang dan Chai Xuzhe. Keduanya juga pilot tempur. Ketiganya akan menghabiskan 183 hari di luar angkasa. Sama seperti misi sebelumnya, Shenzhou-13, yang juga tinggal di antariksa selama enam bulan.

Dan durasi misi itu sudah menjadi standar baru di Tiongkok. Artinya, para taikonot yang mengangkasa harus siap meninggalkan bumi selama satu semester.

PESAWAT SHENZHOU-14 ketika mengangkasa dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, Provinsi Gansu, Tiongkok, Minggu, 5 Juni 2022. Tiga taikonot di dalamnya punya misi merampungkan konstruksi Stasiun Luar Angkasa Tiangong.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

Ambisi Tiongkok sebagai penguasa antariksa memang sangat besar. Mereka mengucurkan triliunan yuan untuk menuntaskan misi-misi tersebut. Tiongkok bahkan sudah mendaratkan wahana penjelajah ke Mars dan Bulan.

Pada 2029, Tiongkok juga bakal mengirimkan manusia ke Bulan. Inilah sebuah misi yang sudah lama tidak dilakukan oleh negara lain. Kali terakhir ada pengiriman manusia ke Bulan adalah misi Apollo 17 pada 1972. Itu 50 tahun silam.

Capaian itu memang mengagumkan. Mereka bisa bersaing dengan Amerika Serikat dan Rusia yang sudah punya pengalaman sekitar separo abad di bidang teknologi luar angkasa. (Doan Widhiandono)

 

Kategori :