SURABAYA, HARIAN DISWAY- Festival Akustik 2022 Piala Wali Kota Surabaya berakhir sudah. Beberapa penampilan disuguhkan kepada pengunjung yang datang. Ada penampilan kolaborasi beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Juga, penampilan dari tiga band bintang tamu.
Namun, sebelumnya, diumumkan para jawara yang berhasil merebut Piala Wali Kota. Masing-masing dari kategori umum dan mahasiswa serta kategori siswa. Namun, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tidak hadir.
”Acara ini untuk memperingati Hari Jadi Ke-729 Kota Surabaya dan bulan Bung Karno. Selain lomba akustik, kami juga membuat bazar UMKM. Sepuluh tenant binaan Pemkot Surabaya dan 10 lainnya merupakan binaan Untag Surabaya,” kata Ketua Panitia Festival Akustik Tarmuji, Minggu, 26 Juni 2022.
Acara digelar beberapa lembaga. Di antaranya adalah Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem), Taruna Merah Putih (TMP), Untag, dan Bakti Dharma Hita (BDH). Ada 29 peserta yang mengikuti lomba akustik.
”Kami ingin memberikan wadah kepada anak mudah untuk mengembangkan kreativitasnya. Agar mereka bisa bangkit. Sebab, selama pandemi, mereka tidak memiliki kegiatan apa pun untuk menyalurkan hobi mereka. Ini wadah mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai, Festival Musik Akustik itu telah menggelorakan semangat cinta tanah air. ”Saya mengapresiasi festival musik akustik ini,” ujarnya.
Festival itu kental dengan semangat cinta tanah air. Sebab, seluruh peserta diwajibkan membawakan lagu Cinta Indonesia dan Indonesia Perkasa. Keduanya karya Guruh Soekarnoputra. Mereka juga memainkan lagu-lagu daerah yang diaransemen kembali.
”Dengan festival musik ini, kita terus tanamkan dan gelorakan semangat cinta tanah air yang diajarkan Bung Karno kepada kalangan muda, kaum milenial, pelajar, dan mahasiswa,” jelasnya.
Setidaknya ada tiga momen penting di bulan Juni ini. Mulai pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI yang mencetuskan Pancasila; 6 Juni 1901 Bung Karno dilahirkan di sebuah rumah kecil di Jalan Pandean Gang IV Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kota Surabaya; serta 21 Juni 1970 Bung Karno wafat di Jakarta dan dimakamkan di Kota Blitar.
”Ini memperkuat semangat dan kecintaan kepada tanah air Indonesia. Saya berharap agar festival musik akustik memperebutkan Piala Wali Kota Surabaya ini bisa terus diselenggarakan tiap tahun, bekerja sama dengan kampus Untag Surabaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Laras Artanti Nabila, perwakilan SMP Negeri 1 Surabaya yang meraih juara pertama tingkat siswa, senang lantaran bisa menang dalam perlombaan itu. Hanya dua hari timnya melakukan persiapan. Lalu, rekaman dan meng-upload rekaman itu ke YouTube dan Instagram.
Sebenarnya, bukan hal yang sulit bagi mereka untuk memenangkan piala dari wali kota Surabaya itu. Sebab, beberapa kali mengikuti perlombaan, band mereka selalu menang. ”Puji Tuhan, kami menang lagi. Persiapan kami sangat singkat,” ucapnya. (*)