SURABAYA, Harian Disway - Minggu sore, 10 Juli 2022, puluhan warga Citraland berkumpul di depan Green Junction. Setiap orang membawa anjing kesayangan. Berbagai jenis, ukuran, dan usia. Kegiatan itu rutin dilakukan setiap Minggu, sejak 12 Juni. Dan rencananya bakal digelar sampai Minggu terakhir Agustus mendatang.
Bersama-sama, warga mengajak jalan anjing-anjingnya mengitari kompleks. Tak terlalu jauh. Sekitar 1-2 kilometer saja. Waktunya pun tak lama. Hanya sekitar sejam. Namun, ada saja tingkah dan kelucuan anjing yang bikin para hooman-nya kerepotan. Seru dan menyenangkan.
Acara jalan-jalan itu sangat cair. Siapa pun boleh bergabung. Tidak harus daftar atau apa pun. Syaratnya cuma satu: punya anjing. Kalau terlambat, lalu ingin menyusul pun boleh. Seperti yang terlihat kemarin. Para hooman berbaris sembari memegang tali kekang anjing masing-masing. Lusia Yuli, yang mengajak Ciko si anjing Maltese, berjalan paling depan.
Diikuti oleh peserta lain, rombongan kecil itu menyeberang jalan. Tak lama berselang, terdengar suara anjing menggonggong dari sebuah mobil hitam yang melintas. ’’Nah itu ada lagi yang baru datang,’’ kata Lusia. Dia melanjutkan perjalanan, disusul anjing yang baru bergabung.
Sebelum tiba tikungan pertama, salah seorang peserta tiba-tiba berhenti. Robi Wijaya tampak sibuk dengan Woofie, Alaskan Malamute-nya yang berbadan besar. Anjing berbulu tebal berhenti di tengah jalan, lalu duduk begitu saja. Ternyata, di bawah pantatnya sudah ada kotoran.
WOOFIE, Alaskan Malamute milik Robi Wijaya (kanan) rebahan di trotoar sambil menikmati elusan dari tetangga cilik. -Boy Slamet-Harian Disway-
Robi kaget. Tapi, ia sigap mengambil kantong plastik dari tas, lalu memasukkan kotoran itu ke kantong. Para tetangganya tak bisa menahan tawa. Woofie yang bertampang sangar itu ternyata begitu menggemaskan ketika sedang pup. Alih-alih dimarahi, ia mendapat elusan dari orang-orang yang melewatinya.
Di track selanjutnya, Linawati juga terhenti. Milea, Poodle kesayangannya tidak mau melanjutkan jalan. Linawati terpaksa menggendongnya. Tapi, waktu diturunkan, dia ogah berjalan lagi. ’’Tuh tetep enggak mau dia,’’ kata Linawati sambil menarik tali kekang anjing mungil dia.
Linawati terus membujuk Milea dengan menyuapi makanan. Namun, anjing berumur 11 bulan itu tetap tak bisa dirayu. Wajah Milea yang imut itu pun terlihat sedih. Semacam kebingungan dan takut. Linawati mengalah, lalu menggendongnya. ’’Kayaknya karena tadi kaget ada balon meletus,’’ ujarnya.
MENGGEMASKAN, Peony Satya memberi makan anjing kesayangannya, Carlo di sela jalan-jalan. -Boy Slamet-Harian Disway-
Para peserta lain sudah menunggu di ujung tikungan jalan. Mereka berhenti di sana untuk mengistirahatkan peliharaannya. Mereka diberi snack dan minuman.
Misalnya Cherie Ibrahim. Dia menuangkan air dari botol ke baskom kecil yang dibawa dari rumah. Agar Max, Herder kesayangannya, bisa minum. Baru berumur lima bulan, badan Max sangat besar. Tapi, ketika minum, sangat manja. Cherie mengelus-elus kepalanya dengan tangan yang dibasahi air.
Cherie mengadopsi Max si anjing masih dua bulan. Max anjing sangat cerdas. Meski masih muda, ia sudah bisa dilatih. ’’Sit…Stay!” Cherie memberi instruksi. Max menurut. Ia duduk dengan disiplin. Untuk membuat anjing menurut pada perintah pemilik memang tak mudah. Perlu latihan rutin.
Bagi beberapa peserta, acara jalan-jalan santai itu dimanfaatkan untuk melatih anjing-anjingnya. Seperti yang dilakukan Budianto. Ia mengajak dua kesayangan sekaligus. Di tangan kirinya ada Dexter, anjing Poodle miliknya sendiri. Sedangkan tangan kanannya memegang tali Bercie, Labrador milik Gwen Citra.
’’Ini belajar ngelatih sama Pak Budi,’’ kata Gwen lantas tersenyum. Dia memperhatikan apa yang diperlakukan Budi kepada anjingnya. Sementara Budi fokus menarik tali Bercie setiap kali berjalan terlalu cepat.
Menurut Budi, anjing yang penurut bisa dilihat dari ritme jalannya. Biasanya ritme si anjing menyesuaikan kecepatan jalan pemiliknya. Bukan sebaliknya. Maka setiap kali Bercie berjalan lebih cepat, Budi menghentakkan tali. Bercie pun menoleh ke arah Budi. ’’Ini namanya koreksi. Harus rutin dilatih memang,’’ katanya.
CERIA, warga Citraland mengajak jalan-jalan anjingnya dalam acara Pawaedu Dogs Walk keliling perumahan, Minggu, 10 Juli 2022. -Boy Slamet-Harian Disway-
Pawaedu Dogs Walk sengaja digelar untuk tujuan belajar mendidik anjing. Agar mereka saling mengenal dengan anjing-anjing lainnya. Sekaligus agar para warga Citraland dari berbagai blok punya wadah untuk berkumpul bareng.
’’Anjing juga perlu diedukasi. Kalau di rumah terus bisa stres. Kasihan. Kalau gak biasa di luar nanti juga kasihan,’’ tutur Budi.
Sudah kali kelima Pawaedu Dog Walks digelar. Tiap pekan, pesertanya berganti-ganti. Tapi ada juga yang sudah beberapa kali ikut. Umumnya warga Citraland senang. Karena ada kesempatan bertemu tetangga. Sambil membawa klangenan mereka.
Tak hanya jalan-jalan. Dalam acara puncak yang digelar di Ciputa Waterpark bulan depan, panitia juga menggelar berbagai perlombaan. Mulai dari fashion hingga uji kemampuan. ’’Inti acaranya fun show. Ada bazar juga. Sekalian memperingati hari kemerdekaan,’’ tandas Budi. (*)
PARA HOOMAN pemilik anjing di Citraland berpose bersama setelah menuntaskan rute Pawaedu Dogs Walk. Acara itu sekaligus menjadi ajang silaturahmi antarwarga. -Boy Slamet-Harian Disway-