Nderedek dan Merinding, Ketika Wali Kota Surabaya Perankan Sosok Soekarno

Sabtu 30-07-2022,22:21 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

Kawasan Peneleh yang menjadi lokasi shooting memang pernah ditinggali Soekarno muda. Eri juga sempat berdiskusi soal pengembangan potensi wisata sejarah di kawasan Peneleh dan Pandean.

Eri berharap film bergenre dokumenter drama ini bisa mengedukasi banyak pihak bahwa Soekarno lahir Kota Surabaya. Bukan di Blitar seperti pemahaman banyak orang selama ini.


Lodji Besar Peneleh menjadi lokasi shooting film dokumenter Bung Karno.-Nanang Purwono/Begandring Soerabaia-

Dari penelusuran sejarah, Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Jalan Pandean IV No 40 Surabaya. Kemudian, meniti ilmu di rumah H.O.S Tjokroaminoto yang tak jauh dari Lodji Besar.

Film dokumenter tersebut merupakan inisiasi dari Begandring Soerabaia, TVRI Jawa Timur dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga Surabaya. 

Film ini menggambarkan riwayat Soekarno mulai lahir di Surabaya, bersekolah hingga mendapat gelar Honoris Causa di Universitas Padjajaran Bandung, termasuk penegasan Soekarno sendiri tentang tempat lahirnya. 

Lokasi pengambilan gambar dilakukan di dua kota, yakni Mojokerto dan Surabaya.

Menurut Sutradara TVRI, Andre Arisotya, lokasi shooting sengaja dilakukan di kawasan kawasan yang menjadi jejak perjalanan hidup Soekarno. Misalnya di kawasan Pandean (kampung kelahiran Soekarno) dan Peneleh (kampung remaja Soekarno) Surabaya.

“Pemilihan lokasi ini untuk memberikan dukungan emosi kepada para pemain agar benar benar menjiwai perannya masing masing”, ujar Andre.

Para pemain film Soekarno ini bukanlah pemain sineas atau artis. Mereka adalah para pegiat sejarah dan budaya yang akhir akhir ini melakukan riset tentang jejak Soekarno.

Salah satu pemain yang kebagian memerankan Soekarno adalah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Di antara fragmen yang mengilustrasikan Soekarno adalah ketika Soekarno meralat data pribadinya yang dibacakan oleh rektor Universitas Pajajaran Bandung dalam acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa. Oleh rektor dibacakan bahwa Soekarno dilahirkan di Blitar.


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghayati gesture Bung Karno.-Nanang Purwono/Begandring Soerabaia-

Dalam fragmen ini, Wali Kota Eri Cahyadi, yang memerankan Soekarno, langsung memberikan sambutannya dan sekaligus meralat pernyataan rektor. Kutipan itulah yang diucapkan Eri.

Beberapa scene dalam film Soekarno diambil di Lodji Besar yang menjadi markas Begandring Soerabaia. Lodji Besar adalah bangunan tua dari era kolonial yang didirikan pada 1907, enam tahun setelah Soekarno dilahirkan.

Scene-scene itu antara lain tentang kelahiran Soekarno, Kusno (Soekarno kecil) sakit, selamatan ganti nama dari Koesno menjadi Soekarno, ayah Soekarno, Sukeni, berangkat kerja, Soekarno pacaran dengan Oetari (Puteri HOS Tjokroaminoto), sebuah diskusi pergerakan di rumah Tjokroaminoto, Soekarno menulis, hingga Soekarno meralat ucapan rektor Universitas Padjajaran Bandung.

Untuk setting di Pandean dan Peneleh dikerjakan dalam dua hari, Sabtu dan minggu (30-31 Juli 2022). Rencananya, film dokumenter Soekarno ini akan ditayangkan oleh TVRI pada 13 Agustus 2022 pukul 13.00.

Kategori :