NI NENGAH WIDIASIH membuat rekor menakjubkan di ASEAN Paragames (APG) 2022. Atlet para powerlifting itu menyumbangkan emas sekaligus mempertajam rekor dia sendiri pada kelas 45 kg putri. Pada pertandingan Senin , 1 Agustus 2022, di Hotel Solo Pragon itu , powerlifting menyumbang total tiga emas.
Widi – sapaan Ni Nengah Widiasih – berhasil mencapai angkatan 97 kg. Hasil itu dia raih pada angkatan pertama di babak final. Sayangnya , pada percobaan kedua dan ketiga, Widi gagal dengan angkatan 99 kg.
Pada kelas 45 kg itu, Widi juga mengalahkan satu-satunya kompetitor , yaitu Achelle Guion. Para lifter dari Filipina tersebut meraih perak dengan angkatan 70 kg. De n gan capaian itu, Widi melampaui rekorny i sendiri saat APG 2017. Saat itu Widi mampu mengang k at 96 kg.
Meski mencetak rekor angkatan, Widi mengaku tidak puas. Ia justru merasa tidak maksimal lantara n gagal dalam dua upaya yang terakhir. B ulan lalu Widi sempat tampil di ajang kualifikasi Paralimpiade Paris 2024 di Korea Selatan.
” Saya minta maaf karena hasilnya tidak lebih baik dari penampilan saya sebelumnya di Korea Selatan. Tetapi , saya juga bersyukur bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya,” kata Widi se usai pertandingan.
Dalam pertandingan itu , Widi mengaku memang dalam kondisi yang tidak fit. ” Namun, itu bukan alasan. Setiap atlet harus tetap siap saat pertandingan. Tapi , ya jujur , tubuh saya tidak dalam kondisi terbaiknya,” kata perempuan berusia 29 tahun tersebut .
Setelah APG 2022, Widi bertekad bisa mencapai hasil yang lebih baik. Tentu dengan memaksimalkan setiap kesempatan yang d ia miliki. ” Tidak ada waktu santai karena masih banyak event seperti k ejuaraan d unia,” imbuhny i .
Widi sendiri merupakan peraih perak pada Paralimpiade Tokyo 2020. Tampil pada kelas 41 kg, Widi berhasil mengangkat beban 98 kg. Di sisi lain , Widi juga harus mengakui keunggulan Guo Lingling. Paralifter Tiongkok itu mencapai angkatan 108 kg sekaligus rekor dunia.
Tidak hanya Widi. Eneng Paridah juga menyumbangkan emas APG 2022 di kelas 41 kg putri. Pada percobaan ketiga , Eneng mencatat angkatan 74 kg. Lalu , emas yang lain dipersembahkan Rani Puji Astuti. Dia meraih emas di kelas 61 kg dengan angkatan terbaik 90 kg. (*)