Cheng Yu Pilihan Ketua Yayasan Ubaya Anton Prijatno: Kuan Huai Da Du

Selasa 02-08-2022,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Tomy C. Gutomo

ANTON Prijatno ingin menjadi orang yang seperti dilukiskan pepatah Mandarin, "宽怀大度" (kuān huái dà dù): berhati lapang, tidak perhitungan. Kalaupun perlu menghitung-hitung, ia selalu camkan pada dirinya, "Jangan menghitung apa yang hilang, tetapi hitung apa yang tersisa."

Sebelum menjadi ketua Yayasan Universitas Surabaya (Ubaya), Anton adalah mantan rektor kampus tersebut dari 1994 sampai 2003. Ia termasuk salah satu tokoh yang ikut membidani lahirnya Forum Rektor pada masa Reformasi 1998.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Chairman Mister Global Jatim Liem Ik San Daniel: An Fen Shou Ji

Anton mungkin terinspirasi Chuang Tzu 庄子, filsuf Taoisme yang hidup sekitar 4 abad sebelum Masehi. Dicatat dalam kitab Zhuangzi (庄子), saat istrinya mati, bukannya meratapi, Chuang Tzu malah menabuh kendang sambil nyanyi-nyanyi (鼓盆而歌 gǔ pén ér gē). Teman-temannya yang datang melayat tentu tak habis pikir melihat itu. Bagi mereka, tak sepantasnya Chuang Tzu berbuat begitu. Keterlaluan sekali.

Tapi Chuang Tzu punya alasan. "Coba dipikir baik-baik. Dia awalnya juga tidak punya nyawa, tidak punya tubuh, tidak punya roh. Baru belakangan punya roh, punya tubuh, punya nyawa. Sekarang dia kembali tidak punya nyawa lagi. Ini sama halnya dengan perubahan musim: semi, panas, gugur, dingin. Kini dia sudah tidur tenang di antara langit dan bumi. Kalau saya harus meraung-raung menangisi, berarti saya tidak mengerti kodrat ilahi. Makanya saya memilih tidak menangis," terang Chuang Tzu.

Kehilangan memang menyedihkan. Akan makin menyakitkan lagi bila tidak bisa segera merelakan. Kesedihan yang berlarut-larut tak akan membuahkan apa pun selain berbagai macam kerugian. Dengan bersedih, toh tetap tidak akan membuat yang hilang kembali.

Kalau sudah begini, ada baiknya memikirkan apa yang ada, bukan apa yang tiada. Meminjam istilah Al-Qur'an, "Laa tahzan. Innallah ma'anaa": jangan bersedih. Tuhan ada bersama kita. (*)


Digimaru--

Kategori :