JAKARTA, HARIAN DISWAY -PLN kembali mengeluhkan menipisnya pasokan batubara. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut, ada 71 perusahaan batu bara melanggar aturan domestic market obligation (DMO).
Mereka tak mau memasok “emas hitam” kepada PT PLN (Persero) sepanjang semester I 2022.
Terdapat 123 perusahaan yang wajib menyerahkan kewajiban DMO itu. Stok batubara di dalam negeri harus aman lebih dahulu, baru boleh ekspor. Namun, yang memenuhi DMO hanya 52 perusahaan.
"Telah diterbitkan surat penugasan kepada 123 badan usaha pertambangan dengan total volume penugasan sebesar 18,89 juta ton dan realisasinya sampai Juli 8,03 juta ton dari 52 perusahaan," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa, 9 Agustus 2022.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo harus merasakan imbasnya. Rendahnya pasokan batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) memunculkan ancaman krisis listrik.
Ia meminta Kementerian ESDM memberikan penugasan tambahan alokasi batubara sebesar 31,8 juta metrik ton (MT). Penambahan harus dilakukan karena pemakaian listrik meningkat seiring dengan menurunnya kasus Covid-19. "Dari penugasan tersebut efektivitasnya sekitar 45 persen, yaitu 14,3 juta MT yang sudah berkontrak dari tambahan tersebut," ujarnya, Rabu, 10 Agustus 2022.
Bulan ini stok terbilang masih aman. Namun krisis bisa kembali terjadi jika DMO tidak diperketat. Bukan tak mungkin Presiden Jokowi bakal menutup keran ekspor batubara lagi jika dibutuhkan.
Pengusaha yang tidak mematuhi DMO, harus membayar sanksi. Rupanya mereka memilih untuk membayar denda itu karena nilainya terjangkau.
Kondisi itu terjadi karena harga komoditas batu bara di pasar internasional yang mencapai angka USD 300-400 dolar per ton. Sedangkan harda dalam negeri cuma 70 USD per ton. Harga ekspor lima kali lipat. Perusahaan cenderung untuk mendapatkan yang lebih baik karena adanya disparitas harga yang sedemikian besar.
Jika masalah itu dibiarkan, stok batubara ke PLN bisa berkurang drastis lagi.
Sebenarnya harga batubara internasional sempat turun 14,49 persen pekan lalu. Namun, nilainya diprediksi bakal meroket lagi setelah pemberlakuan embargo Uni Eropa terhadap batubara Rusia hari ini, Rabu, 10 Agustus 2022..
Pada Januari 2022, Presiden Joko Widodo membuat gebrakan dengan melarang ekspor batu bara. Akibatnya Jepang dan Korea Selatan melayangkan protes. Mereka bisa kedinginan di karena batu bara dibutuhkan untuk pemanas ruangan.
Korea membutuhkan pasokan 24,78 juta ton per tahun, berbeda tipis dengan Jepang yang membutuhkan 26,97 juta ton per tahun.
RI merupakan pengekspor batu bara terbesar ke-3 di dunia. Menurut BPS volume produksi ekspor Indonesia mencapai 318,73 miliar ton selama Januari-November 2021.
Komisi VII DPR RI mendesak KESDM untuk pembentukan regulasi Badan Layanan Umum (BLU) agar menyelesaikan kesenjangan harga antara pasar nasional dan pasar mancanegara.