Honda HRC Uji Fairing Baru RC213V di Barcelona: Mirip Yamaha YZR-M1

Honda HRC Uji Fairing Baru RC213V di Barcelona: Mirip Yamaha YZR-M1

Aleix Espargaro (41), saat pengujian tertutup di sirkuit Barcelona. Tampak ia menggunakan fairing depan yang mirip seperti di motor Yamaha YZR-M1 2025--Twitter IUSPORT @iusport

HARIAN DISWAY - Honda HRC menguji fairing baru RC213V dalam sesi pengujian tertutup di sirkuit Barcelona, pabrikan asal Jepang itu menampilkan dua desain fairing berbeda, termasuk winglet depan mirip Yamaha YZR-M1.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan grip depan dan mengurangi wheelie, sekaligus memaksimalkan downforce. Bocoran dari Aleix Espargaro menunjukkan fairing baru siap diuji lebih lanjut, menandai strategi Honda untuk optimalkan performa motor menjelang paruh kedua MotoGP 2025.

Dari unggahan pembalap uji resmi Honda HRC, Aleix Espargaró, di akun X pribadinya @AleixEspargaro, terlihat bahwa ia menggunakan satu motor dengan fairing warna hitam, dan satu motor lagi menggunakan fairing yang sama persis dengan versi reguler mereka di MotoGP 2025.

Honda HRC memang tengah menguji desain fairing baru. Bocoran dari garasi Honda HRC menyebutkan bahwa mereka membawa dua model fairing warna hitam dalam pengujian tertutup itu.

Satu desain tampak mirip dengan versi reguler MotoGP 2025, dengan pembaruan minor pada kelancipan depan dan pahatan menyerupai terowongan angin di kedua sisi fairing depan.

BACA JUGA:Somkiat Chantra Absen lagi, Aleix Espargaro Resmi Turun di MotoGP Austria dan Hungaria

BACA JUGA:Kontrak Rp84,7 Miliar, Honda HRC Goda Diogo Moreira Gantikan Somkiat Chantra

Desain fairing kedua, menurut beberapa pengamat yang memperoleh foto dari sesi pengujian, menampilkan perubahan winglet depan mirip milik Yamaha YZR-M1 2025.

Secara umum, Honda HRC sedang mencari solusi untuk meningkatkan grip di sektor depan sekaligus memperoleh pengendalian anti-wheelie terbaik.

Winglet depan yang bentuknya mirip milik Yamaha YZR-M1, yang terdiri dari tiga pasang bilah utama di sisi kanan dan kiri fairing, dengan sepasang bilah terdepan menjulur tajam ke bawah, melebihi ujung front cowl.

Berdasarkan teori aerodinamika, bilah winglet yang lebih banyak itu menunjukkan upaya insinyur Honda untuk meningkatkan gaya downforce di RC213V.

Luas area winglet yang dibagi tiga bilah bersusun akan memengaruhi kestabilan motor di lintasan lurus dan menjaga keseimbangan saat bermanuver di tikungan.

BACA JUGA:Zarco Tak Terbendung! Honda Rebut Kemenangan ke-31 di Suzuka 8 Hours

BACA JUGA:Somkiat Chantra Out! Honda Tegaskan MotoGP Kini Hanya untuk yang Kompetitif

Beberapa pengamat menilai sudut kemiringan (angle of attack) masing-masing winglet berbeda, menunjukkan bahwa insinyur Honda mempelajari kombinasi downforce optimal berdasarkan variasi sudut kemiringan motor yang sudah distabilkan oleh ‘ride height device’.

Alat ini tidak hanya menurunkan ketinggian motor untuk memuluskan teknik start, tetapi juga memudahkan pengendalian tikungan, yang bisa dioperasikan secara manual melalui tuas di setang.

Desain winglet itu masih akan dikombinasikan dengan part aerodinamika standar Honda HRC, yang mirip dengan aero-fairing reguler RC213V yang digunakan hingga paruh pertama musim ini, termasuk side fairing, detail ‘ground effect’, dan area buritan.

Kita tunggu kapan Honda HRC akan menguji fairing baru ini di lintasan resmi pada paruh kedua musim 2025. Sama seperti Yamaha yang masih berada di zona konsesi D MotoGP, Honda masih memiliki kesempatan dua kali per pembalap untuk mengganti model aerodinamika sepanjang musim. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: