Di Gelaran PIKMEN 2022 FEB UNAIR, Mahasiswa Jalani Masa Orientasi dengan Go UMKM

Jumat 26-08-2022,07:03 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

Menyambut kehadiran mahasiswa baru, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga menggelar Pekan Intelektual dan Kebersamaan Mahasiswa Ekonomi (PIKMEN) 2022. Kegiatan orientasi itu menerjunkan 1038 mahasiswa mendampingi UMKM.

Mengambil kegiatan orientasi yang dipilih kali ini berbeda. Mahasiswa FEB UNAIR mengajak para mahasiswa baru terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat dengan program Go UMKM. Kegiatan yang diarahkan untuk dapat memberi impact positif terhadap eksistensi para UMKM sekitar yang menjadi sasaran. ”Mahasiswa kami libatkan untuk memberi penyuluhan terkait SWOT dan digitalisasi marketing,” ujar Dzulian Zhidan, panitia PIKMEN 2022. 
Salah satu dari 25 kelompok PIKMEN 2022 yang foto bersama di lokasi UMKM yang mereka datangi.

Kemarin, sebelum memulai kegiatan, para mahasiswa baru dikumpulkan di Aula FEB UNAIR. Mereka dibekali pemahaman tentang Go UMKM yang disampaikan oleh dua dosen Kewirausahaan Tri Siwi Agustina dan Harris Prasetya Rahmandika, dan dosen Sistem Informasi Manajemen Mochamad Badowi.

Di antaranya dijelaskan tentang analisis SWOT yang meliputi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). 

SWOT menjadi salah satu metode analisis perencanaan strategis untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan usaha. Baik lingkungan eksternal dan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu. ”Para mahasiswa baru harus bisa memetakan SWOT dalam UMKM yang tersebar di sekitar kampus, baru memberikan penyuluhan tentang bagaimana mengembangkan usaha yang baik,” ungkap Tri.

Dijelaskan Dzulian, PIKMEN 2022 adalah salah satu bentuk pelaksanaan pengabdian masyarakat. Selain diajak untuk mengenal kampus barunya, mahasiswa dilatih untuk memiliki kepekaan terhadap masyarakat sekitar. 
Kekompakan mahasiswa baru dalam tugas kelompok terkait program Go UMKM yang mereka jalankan.

Terutama tentang usaha kecil dan menengah. Sebab, pilar ekonomi salah satunya ditopang adanya usaha-usaha kecil tersebut.

Dalam kegiatan itu, 1038 mahasiswa baru FEB UNAIR terlibat. Mereka tampak mengenakan seragam abu-abu dan bawahan hitam. Di dadanya terpasang karton berlaminating, berwarna biru, dan kuning, sesuai warna bendera UNAIR. Lengkap dengan tulisan nama dan nomor induk mahasiswa (NIM). 

Ribuan mahasiswa baru itu dibagi dalam 25 kelompok. Per kelompok beranggotakan 40 orang. Mereka dibagi lagi untuk penugasan. Beberapa kelompok terjun dalam UMKM sekitar Jalan Karang Menjangan. Dua lainnya terjun ke kawasan Jalan Gubeng Airlangga, Srikana, dan Jojoran hingga Kalidami.

Masing-masing kelompok memiliki kakak pembina dari angkatan atas. Tiap mereka memegang buku saku berjudul Go UMKM. Buku itu disajikan dengan visual yang menarik. Sehingga memudahkan para pelaku UMKM untuk memahami isi di dalamnya. 

Buku itulah yang dibagikan ke tiap-tiap pelaku UMKM. ”Setelah membaca buku tersebut, UMKM diharapkan akan terilhami untuk mengembangkan usahanya. Apalagi di tengah era digital seperti ini,” ungkap Raisul Khabir, panitia PIKMEN 2022. 

Maka digitalisasi marketing sangat pentinglah untuk dipahami para pelaku UMKM. Demi mengembangkan bisnisnya. ”Mereka kami ajak melek tentang promosi produk melalui media sosial, pembuatan Qris, kolaborasi dengan platform digital dan lain-lain,” tambahnya.

Pukul 9.30, semua peserta bergerak ke lokasi tempat UMKM berada. Di Jalan Srikana, terdapat deretan kedai makanan dan kopi. Mereka yang ditugaskan dalam areal tersebut, harus mendatangi kedai untuk melakukan wawancara. 
Peserta PIKMEN 2022 yang mendatangi UMKM sedang melakukan wawancara untuk mendapatkan data-data tentang kegiatan usaha mereka untuk dianalisis.

”Dari temuan peserta, beberapa di antara kedai tersebut ternyata telah memiliki QR Code untuk metode pembayaran daring lho. Bahkan bekerja sama dengan platform digital yang melayani pemesanan makanan secara daring,” ungkapnya.

Seperti di Kedai Giras Moza yang punya sistem pembayaran Qris yang tertera pula dalam kartu nama usaha. ”Kartu nama itu dibuat oleh panitia BEM FEB sebagai bentuk kontribusi kami untuk Giras Moza,” tambah Dzulian.
Buku Go UMKM yang diserahkan kepada pelaku usaha di sekitar kmapus.

Tags :
Kategori :

Terkait