Cheng Yu Pilihan Seniman Rasmono Sudarjo: Ren Xin Po Ce

Jumat 26-08-2022,05:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Tomy C. Gutomo

RASMONO Sudarjo alias Shao Liangming 邵亮明 adalah seniman yang humanis. Aktivitas manusia, semisal seni dan budayanya, selalu menjadi objek foto dan lukisannya. Tiap kali hunting, baik ke daerah-daerah di Indonesia maupun ke mancanegara, yang dibidik lensanya, ya, kemanusiaan dan kebudayaan setempat. Belum lama ini, dua puluh karya fotografinya menyabet penghargaan 34th Photographic Society of Malaysia International Photo Salon 2020 kategori travel.

Dari hasil potret, ketua Surabaya Art Society itu kemudian memilih yang paling bagus untuk disulap menjadi lukisan --terutama selama masa pandemi. Ketika belum ada Covid, Rasmono lebih sering ke sana-sini mencari pertunjukan budaya Indonesia untuk diabadikan dalam bentuk foto. Sebelum memotretnya pun, ia akan studi literatur dahulu supaya karya yang dihasilkan tidak hanya lebih detail, tetapi juga lebih hidup dan bermakna.

Tak heran bila lukisan-lukisan realisnya sering dipamerkan dan dikoleksi banyak tokoh. Alim Satria, founder dan CEO Satoria Group, misalnya.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Staf ITPC KJRI Shanghai Ahmad Riandi: Bai Fa Bai Zhong

Sebenarnya, Rasmono awalnya berprofesi sebagai notaris. Memotret dan melukis tak lebih hobi belaka di sela-sela kesibukannya. Sekarang, setelah tidak lagi berkutat di urusan kenotarisan, ia menghabiskan waktunya dengan berkesenian dan berkegiatan sosial.

Dalam bermasyarakat, Rasmono berpandangan, "江湖险恶, 人心叵测" (jiāng hú xiǎn'è, rén xīn pǒ cè): dunia ini berbahaya, hati manusia sulit diterka. 

"Makanya, orang harus banyak belajar pengetahuan dasar dalam bermasyarakat. Misalnya, harus hati-hati ketika bicara. Tidak semua yang benar mesti dikatakan secara blak-blakan. Sebab bisa menyakiti orang dan akhirnya merugikan diri kita sendiri," kata Rasmono, yang pemilik Shao Gallery, dalam bahasa Mandarin. (*)

 

Kategori :