INILAH kali pertama Sandiaga Uno menyatakan secara terbuka siap maju dalam pertarungan Pilpres 2024. Kapan dan di mana bicaranya?
Di Yogyakarta, 30 Agustus 2022 malam. Yah, di acara Partai Persatuan Pembangunan (PPP). ”Siap,” kata Sandi kepada jurnalis di tengah acara silaturahmi partai berlambang Ka’bah itu.
Entah kebetulan atau bagaimana, paginya (31 Agustus 2022) para pendukung Presiden Jokowi yang mengadakan acara Musra (Musyawarah Rakyat) mengumumkan survei internal mereka: capres pilihan 2024.
Nama Sandi berkibar. Memang bukan yang paling atas karena puncaknya diduduki Jokowi yang meraih 29,79 persen. Sandi yang berada di posisi kedua meraih 16,92 persen.
Kita tahu Jokowi sudah tidak maju karena konsitusi hanya boleh dua periode. Tidak tahulah, kalau tiba-tiba ada amandemen menjadi tiga periode, yang kini suaranya mulai meletup lagi.
Munculnya nama Sandi di nomor dua bisa dikata mengejutkan. Berada di atas Ganjar Pranowo, gubernur Jateng yang mengoleksi 16,10 persen. Padahal, selama ini banyak yang memprediksi atau mencocokkan, Ganjar sebagai pilihan Jokowi.
Prabowo? Menempati nomor 3. Raihan 11,10 persen. Padahal, ia adalah ketua umum Gerindra, partainya Sandi juga. Nama Anies Baswedan yang juga kandidat kuat dalam berbagai survei menempati nomor 4 dengan 9,02 persen.
Di bawah mereka ada nama-nama Ridwan Kamil, Puan Maharani, Dedi Mulyadi, Moeldoko, dan Andika Perkasa.
Bagaimana metode survei yang melambungkan nama Sandi itu? Rasanya metode tersebut tidak terlalu banyak yang tanya. Sebab, ada yang lebih penting, yakni: pengumuman hasil survei itu atas persetujuan Jokowi.
”Apakah sudah diizinkan presiden untuk diumumkan. Sudah diizinkan presiden untuk menyampaikan apa adanya hasil musyawarah rakyat,” jelas Andi Gani Nena Wea, ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat. Diumumkan saat jumpa pers di Pasar Minggu, Jakarta, sementara acara sudah selesai di Bandung.
Jokowi pun sudah pernah memberikan sinyal siapa penggantinya. Saat menghadiri acara Hipmi, Januari 2022, ia memberikan kode yang mengarah ke Sandi.
Sandi yang kini sehari-hari menjabat menteri pariwisata dan ekonomi kreatif itu, tampaknya, bakal menjadi kuda hitam. Tiap hari keliling spot wisata untuk menggairahkan pelancong.
Aktivitas tanpa berhenti itu membuat ia tetap terjaga dengan para penggemar dan pengagumnya. Apalagi, ia termasuk sosok yang superaktif dalam bermedsos.
Jejaknya sebagai cawapres yang mendampingi Prabowo pada 2019 tentu akan sangat dikenang. Walaupun kalah, Sandi tetap menularkan energi positif ke publik.
Orang tentu akan mengingat momen Sandi yang selalu mencium tangan KH Ma’ruf Amin menjelang debat. Padahal, Ma’ruf adalah lawannya. Sikap respek itu dilakukan karena ia tetap mengganggap Ma’ruf sebagai kiai.