SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pada akhir sesi pertama, lapangan satu menjadi gelanggang yang panas. Mempertandingkan kategori Dao Shu junior A putri.
Terdapat sembilan atlet yang tampil secara bergiliran. Dibuka oleh penampilan Jasmine Felicia dari Jawa Tengah. Kemudian disusul oleh Ni Made Anita Purwaningsih dari Bali.
Namun, penonton makin bergemuruh ketika Allysa Amalia dari DKI Jakarta turun gelanggang. Dia sungguh tampil maksimal. Hasilnya, Allysa menorehkan skor terpuncak: 9,34 poin.
Sebetulnya, persaingan sengit ditunjukkan oleh atlet andalan Jawa Timur: Aqila Ghaida Fuaizah. Sebab, adik Ahmad Ghifari Fuaiz. Keduanya sama-sama pernah menggondol medali dari kejuaraan dunia di Brasil pada 2018 silam.
Dari Brasil itu, Ghifari menyabet dua medali emas, Chang Quan dan Dao Shu. Sedangkan Aqila hanya membawa pulang medali perak Dao Shu.
Pada pertandingan kemarin, Ghifari yang langsung memberi instruksi kepada Aqila. Ia berteriak aba-aba kepada adiknya. "Sikat..Habiskan..!" teriak Ghifari.
Namun, kerjasama yang nyaris sempurna itu buyar oleh hal yang mengejutkan. Sebab, jelang menit akhir pertandingan, golok Aqila patah.
Perempuan asal Malang itu pun tetap menuntaskan seluruh gerakan. Dia keluar karpet lapangan dengan tersenyum. Hanya berhasil menorehkan skor: 8,97 poin.
“Kami optimistis bisa rebut juara umum,” ungkap pelatih atlet DKI Jakarta Rizky Rahmat Nasution. Hasil tiga hari ini sesuai dengan harapannya. Sebab, DKI Jakarta memang mengunggulkan para atlet Taolu yang sudah menggondol sebanyak 21 medali emas.
Untuk hari ini, kata Rizky, masih tetap ada peluang besar. Meski DKI Jakarta memang tidak menurunkan atletnya di kategori Duilian. “Yang jelas, hasil bisa dilihat dari fakta di lapangan besok (hari ini, Red). Kami sudah maksimal seratus persen. Yakin juara!” tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)