SURABAYA, Harian Disway – Audisi Koko Cici Jawa Timur (Koci Jatim) 2022 kembali digelar di Surabaya. Sabtu, 24 September 2022, penjaringan peserta duta Tionghoa, duta wisata, dan duta sosial itu diadakan di kantor Harian Disway, Jalan Walikota Mustajab, Surabaya. Sebanyak 25 peserta bersaing untuk masuk dalam kompetisi tersebut.
Meja panjang tertata di sudut kanan ruang redaksi kantor Harian Disway. Kursi-kursi ditata berjajar. Bagian depannya sengaja dikosongkan. Agar lapang. Space itu yang digunakan oleh 25 peserta audisi Koci Jatim 2022. Mereka mengenakan pakaian putih-hitam.
Berbeda dengan audisi di Universitas Widya Mandala Surabaya dan Ma Chung, Malang, audisi di kantor Harian Disway digelar untuk menjaring kontestan dari masyarakat umum. ’’Kalau di Widya Mandala dan Ma Chung, khusus untuk peserta dari kalangan universitas tersebut,’’ jelas Piniela Sutandi, finalis Koci Jatim 2021 merangkap koordinator acara.
Audisi tadi siang diikuti oleh 25 kontestan. Sehingga panitia membaginya menjadi dua shift audisi. Sesi pertama, yang dimulai pukul 10.00 WIB, diikuti 13 kontestan. Sisanya diaudisi pada shift kedua. Yakni pukul 13.00 WIB.
Para peserta audisi beraksi di depan tiga juri. Yakni Annie Wong dari Harian Disway, Lily Yoshica dari Indonesia-Tionghoa Culture (ITC) Center, serta Angie Laurentsia, alumnus Koci Jatim 2020. Berbagai pertanyaan diajukan untuk para kontestan. Seperti wawasan tentang budaya Tionghoa, pariwisata di Jawa Timur, serta pengetahuan umum.
Terlebih dulu para kontestan dituntut untuk memperkenalkan dirinya di depan para juri. Kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin, meski tak wajib, menjadi nilai tambah. Seperti kontestan nomor 11, Beatrice Kimberly Kurniawan. Dia membuka percakapan dan mengenalkan diri menggunakan tiga bahasa yang dicampur: Bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin.
’’Untuk budaya Tionghoa, saya tahu Imlek dan Cap Go meh,’’ ujar perempuan 16 tahun itu. Sebagian besar peserta banyak yang menyebut Imlek dan Cap Go Meh ketika ditanya soal budaya Tionghoa. Hanya peserta nomor 16, Reza Reynaldy Sanjaya, yang bisa menjabarkan tentang fengsui dan beberapa ritual khas lain.
PESERTA audisi Dina Moniaga menampilkan tarian tradisional dalam sesi talent show audisi Koci Jatim 2022 di kantor Harian Disway.-Boy Slamet-Harian Disway-
Para kontestan juga ditanya soal cara menyelesaikan masalah, hubungan sosial dalam masyarakat, serta kreativitas atau bakat yang dimiliki. Misalnya, tentang kemampuan bersosialisasi dengan orang lain. Baik dengan sesama Tionghoa atau non-Tionghoa. ’’Kita itu sama-sama manusia. Mungkin hanya berbeda warna kulitnya saja. Tapi kita sama-sama makan nasi, toh? Jadi untuk apa bertengkar," ujar peserta nomor 15, Konelia Zevanya.
Namun dari seluruh peserta, hanya satu-dua saja yang dapat menjawab pertanyaan tentang nama Gubernur, Wakil Gubernur, serta Menteri Pariwisata. ’’Padahal itu merupakan pengetahuan penting. Karena Koci Jatim tentu berhubungan dengan Jawa Timur. Termasuk sektor pariwisatanya,’’ ujar Lily. Usai wawancara, audisi berlanjut dengan talent show. (*)