Pariwisata Jawa Timur, Berusaha Bangkit dan Pulih: Buka Pintu Lebar untuk Wisatawan Mancanegara

Selasa 11-10-2022,15:12 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob

Sektor pariwisata mendapat pukulan paling dahsyat saat pandemi Covid-19. Setelah pandemi terkendali, euforia masyarakat untuk berwisata tentu meningkat. Sudahkah pariwisata Jawa Timur Bangkit dan pulih?

---

ADA banyak destinasi wisata di Jawa Timur. Dari Banyuwangi hingga Ngawi. mau pariwisata jenis apa saja ada. Dari wisata alam, heritage, hingga buatan. Kunjungan wisata dalam negeri memang sudah relatif pulih seperti saat sebelum pandemi. Namun kunjungan wisatawan mancanegara masih belum normal.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim melaporkan. jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2022 adalah 6.087 kunjungan. Bandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 52 kunjungan. Berarti dibandingkan tahun lalu kenaikannya mencapai 11.605,77 persen. Dibandingkan bulan sebelumnya, naik sebesar 28,91 persen.

Data itu diperoleh dari jumlah wisatawan yang masuk ke Jatim melalui Bandara Juanda. Peningkatan itu terjadi karena kebijakan pelonggaran PPKM. Alhasil, perlahan wisatawan pun mulai berdatangan.

BACA JUGA:Jatim Targetkan Stunting Turun Hingga 18,4 persen Tahun Ini

Walau sudah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Sinarto masih harus putar otak. Menurutnya, jumlah Wisman saat ini masih sangat jauh ketimbang jumlah wisatawan yang datang sebelum pandemi covid-19.

“Sebelum pandemi dulu, kunjungan Wisman ke sini bisa mencapai 800 ribu orang lebih. Bahkan, bisa mencapai satu juta orang. Jadi, wisman saat ini masih belum normal,” kata Sinarto saat ditemui Harian Disway, Senin 10 Oktober 2022.


Atraksi saat peringatan Kasada di Kawasan Bromo. -Julian Romadhon-Harian Disway-

Begitu juga dengan jumlah wisatawan nusantara (Wisnus). Berdasarkan data yang ia peroleh dari setiap kabupaten dan kota, dari Januari-Agustus 2022, mencapai 39.710.389 perjalanan. Angka itu naik sebesar 103,39 persen dibanding 2021 yang hanya 19.524.288 perjalanan.

“Angka itu juga belum normal. Karena, sebelum covid melanda, wisnus sudah mencapai 72 juta perjalanan. Ini kan belum seberapa. Artinya kan butuh penguatan lagi. Tapi setidaknya, angka itu sudah lebih baik dari 2021. Artinya, pemerintah sudah berhasil mengendalikan Covid,” ucapnya.

Upaya mengembalikan angka penggila wisata untuk datang Jatim juga sudah mulai dilakukanTempat wisata itu juga harus memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).

Pun untuk menarik wisnus, Disbudpar Jatim kembali memaksimalkan daya tarik yang bersifat pertunjukan. Dulu, awal pandemi melanda Jatim, ada sekitar 450 event yang terpaksa dibatalkan. “Nah, kami akan bangkitkan lagi. Baik seni pertunjukan atau ekowisata,” jelasnya.


Penari di peringatan kasada di Tengger, Bromo. -Julian Romadhon-Harian Disway-

Juga, saat ini banyak desa wisata yang bermunculan. Dari hasil pendataan dinas tersebut, di Jatim ada 596 desa wisata. Paling banyak terdapat di Ponorogo. Di sana, ada 87 desa. Lalu Trenggalek 37 desa wisata, Magetan dengan 35 desa, dan beberapa tempat lainnya.

Kategori :