Alamak... Kolam renang untuk kompetisi pun dalamnya 1,8 meter. Airnya bening kinclong. Jakarta banjir 2 meter. Berlumpur.
Jakarta, mah... emang banjir. Sejak dulu begitu. Sejak dulu, pemimpinnya ogah urus.
Kini terbit pemimpin baru: Heru Budi Hartono. Berani. Membuka aduan publik. Padahal, ada jutaan unek-unek warga. Siap mengadu ke gubernur. Seandainya, sehari satu aduan saja, butuh gubernur sejuta hari. Biar aduan warga tetap ada. Tidak dihapus gubernur pengganti.
Kupikir: Ngapain repot-repot mikir? Biarkan Gubernur Heru mikir sendiri. Didampingi para staf yang pura-pura mikir. Supaya tidak dicopot.
Kuduga: Sejatinya para staf gubernur kini sedih. Dulu gak sibuk, sekarang pusing setengah mati. Padahal, kata ”demi rakyat” itu kan cuma bohong-bohongan. Masak, sekarang jadi beneran?
Harapan rakyat Jakarta: ”Maju terus, Gubernur Heru... Pimpinlah Jakarta sejuta hari”. (*)