Pendamping Anies

Kamis 20-10-2022,05:30 WIB
Reporter : M. Taufik Lamade

Tentu juga Sandiaga Uno, duet Anies saat memenangkan pilkada Jakarta. Menteri satu ini juga populer di kalangan pendukung Jokowi. Sandi sangat ngetop di kalangan anak muda. Aktivitasnya yang tiada henti dan energik membuatnya sangat terkenal. 

Masih juga ada kandidat lain. Tapi, nama yang disebut di atas mempuyai track record yang cocok dengan Anies. Serta, masih bisa diterima partai yang kemungkinan membangun koalisi dengan Nasdem.

Kalau kita tracking jejak cawapres yang memenangkan pilpres di era coblos langsung, semuanya bisa dikatakan dari kelompok independen.

Pertama, Jusuf Kalla yang mendampingi SBY dalam pemilihan langsung kali pertama, 2004. JK dikenal sebagai tokoh Golkar, tetapi saat itu keberadaannya tidak mewakili partainya. JK dipilih karena ketokohannya di Indonesia Timur dan populer di kalangan kelompok Islam. Golkar sendiri saat itu mencalonkan Wiranto.

Di periode kedua, SBY duet dengan Budiono. Ekonom. Sangat nonpartai. Sangat independen. Namanya tiba-tiba dimunculkan SBY.

Jokowi di periode pertama bersama JK. Sekali lagi, JK tidak berposisi mewakili Golkar. Saat itu Partai Golkar bergabung dengan kubu Prabowo.

Periode kedua, Jokowi dengan Ma’ruf Amin. Mantan ketum MUI itu bukan orang parpol, melainkan hasil kompromi parpol pedukung.

Kembali ke Anies yang sudah mendapat mandat dari Nasdem. Ibaratnya, sudah mendapat kendaraan, tapi belum bisa jalan. Belum ada rodanya. Ada parpol yang mau jadi roda, tapi juga harus diboncengkan. 

Sekarang bergantung ke Anies, berkompromi dan membangun komunikasi dengan calon koalisinya. Apakah memilih AHY? Memilih kader PKS? 

Atau meyakinkan rekan koalisinya untuk memilih bintang yang bertebaran di luar koalisi. Seperti yang dilakukan SBY dan Jokowi tatkala meraih kemenangan. (*)

 

 

Kategori :