YOGYAKARTA, HARIAN DISWAY - Pantai Sepanjang, pantai dengan garis pantai terpanjang di Gunung Kidul, menyajikan pesona alami bak Pantai Kuta tempo dulu. Pasir dan laut berkarang yang berwarna hijau. Jernih dan menawan.
Garis pantai selaras dengan garis cakrawala. Matahari masih di atas kepala. Beberapa jam lagi lampu langit itu beranjak turun. Gerakan perlahan, seakan mengendarai angin. Membiaskan sepoi, menyentuh helai-helai nyiur yang berbaris di pantai berpasir. Berbisik melantun, menyibak rambutku.
Maka pantas saja banyak syair yang mengemuka, tentang keindahan Bumi Nusantara. Orang bilang, tanah kita tanah surga. Seperti dalam lirik Kolam Susu. Tanah surga itu salah satunya ada di Yogyakarta.
Di Pantai Sepanjang. Letaknya berada di daerah Gunung Kidul. Diberi nama sepanjang karena pantai tersebut memiliki garis pantai terpanjang dari pantai-pantai lainnya di kawasan tersebut.
Ciri khas lainnya, pantai tersebut adalah pantai berpasir. Pantai lain di sekitar Gunung Kidul adalah pantai berkarang. Banyak masyarakat yang menyebut bahwa Pantai Sepanjang mirip dengan Pantai Kuta tempo dulu di Bali. Pantai Kuta yang masih asri, dengan pepohonan rimbun dan latar perbukitan.
Suasana pantai tersebut memang masih alami. Tidak menawarkan fasilitas-fasilitas seperti cottage atau beach club mewah. Seperti Pantai Kuta tempo dulu yang menawarkan kedekatan dengan alam.
Di sekitar pantai terdapat beberapa pohon palem yang jika terkena angin, seperti melambai-lambai memanggil. Ada juga rumah-rumah kayu atau gubug beratap jerami yang dapat dibuat bersantai. Serta lincak, tempat duduk berbahan bambu.
Sejauh mata memandang, kurasa tak ada bangunan permanen di pinggir pantai. Masyarakat sekitar banyak memanfaatkan gubug-gubug tersebut untuk berjualan makanan, minuman dan cenderamata.
Latar Pantai Sepanjang adalah dua bukit yang bersebelahan. Di lereng bukit itu, kabarnya terdapat ladang jagung milik masyarakat sekitar. Sedangkan tak jauh dari pantai, terdapat kebun-kebun kedelai.
-Aku bergaya di Pantai Sepanjang-
Akses menuju pantai tersebut cukup mudah. Jika dari Surabaya, tinggal ikuti saja petunjuk Google Maps. Aku dan keluarga sempat singgah dulu di Yogyakarta. Menginap semalam. Esoknya pergi ke Pantai Sepanjang.
Dari pusat Kota Yogyakarta, kami berjalan ke arah Bantul. Terus melaju hingga melewati Purwosari, Panggang, Saptosari, hingga melewati areal-areal kawasan wisata pantai di Gunung Kidul seperti Pantai Baron. Setelah melewati pantai tersebut, ambil lajur kiri. Ke arah Pantai Kukup. Lantas berbelok ke arah timur dan sampailah di Pantai Sepanjang.
Jangan khawatir kondisi jalan sudah beraspal dan mulus. Tak ada halangan berarti. Hanya beberapa kali sempat menanjak, menurun, dan melewati tikungan-tikungan yang relatif tajam. Jadi harus berhati-hati.
Aku dan teman-teman di dengan penginapan yang kami sewa.Tempatnya didesain seperti rumah tradisional Jawa. Atapnya berbentuk limasan. Bahannya dominan kayu jati. Sangat natural.--
Di Pantai Sepanjang, aku sibuk bermain pasir dan air laut hingga tak sempat memotret terlalu banyak. Jika di pantainya berpasir, di bagian lautnya berkarang. Aku berjalan menyusuri karang-karang tersebut. Warna air laut hijau jernih. Di kejauhan warna itu perlahan-lahan berubah menjadi biru. Semakin gelap dan gelap. Menandakan semakin dalam laut tersebut.
Karena memiliki garis pantai terpanjang di banding pantai sekitar di Gunung Kidul, maka kegiatan yang asyik adalah menyusuri pantai. Dari utara ke selatan, aku melewati pohon-pohon palem. Merasakan lembutnya pasir yang mengusap telapak kaki. Menikmati tebing perbukitan hijau yang kokoh di timur. Serta merasakan embusan angin.
Aku sempat merebahkan diriku di pasir pantai. Seperti bule-bule sedang berjemur. Sinar matahari khatulistiwa memang nikmat rasanya. Khususnya untuk daerah Pantai Sepanjang dan kawasan Gunung Kidul. Tapi jangan bandingkan dengan sinar matahari di Surabaya. Berjemur di Surabaya sama saja cari penyakit.