JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pistol yang dibawa perempuan bercadar saat menerobos Istana Medrdeka, Selasa, 25 Oktober 2022 teridentifikasi berjenis FN (Five-seveN). Senjata tersebut umum dipakai untuk kalangan militer dan polisi.
Kapolda Metro Jaya irjen Pol Fadil Imran mengatakan, pihaknya masih melakukan uji balistik untuk memastikan apakah senjata api (senpi) yang dimiliki perempuan penerobos istana itu senjata pabrikan atau rakitan. "Soal dia gimana dapatkan, sekarang tim sedang lakukan interview pendekatan yang lebih bersifat psikologi agar terbuka dari mana asal senjata dia dapatkan," ucap mantan Kapolda Jatim itu, Selasa, 25 Oktober 2022. Beruntung anggota Paspampres yang sedang berjaga sigap mengamankan pelaku, sehingga tak ada yang terluka dalam upaya serangan ke objek vital negara itu. Perlu diketahui, pistol FN tersebut bukan senjata sembarangan. Mulanya pistol FN diciptakan untuk kalangan militer dan polisi.Tampang perempuan penerobos Istana Mederdeka yang diamankan polisi--Twitter/@JsDeyz_2 Dilansir dari Gunblast dan Army Technology, Pistol FN Five-seveN merupakan merek dagang untuk pistol semi otomatis produksi perusahaan senjata asal Belgia, FN Five-seveN. Penamaan pistol ini didasari atas penggunaan peluru berkaliber 5,7 mm. Sedangkan penulisan huruf F dan N besar ditujukan pada inisial perusahaan pembuat senjata ini yaitu FN. Sebagai senjata sidearm untuk Personal Defense Weapon (PDW) FN P90, pistol itu menggunakan peluru dengan jenis yang sama yaitu 5,7 x 28 mm buatan FN yang dibuat pada awal 1990-an. Awalnya senjata ini dibuat untuk kalangan militer dan kepolisian, tetapi pada 2004 FN memproduksi juga varian bagi warga sipil dengan nama FN Five-seveN USG yang dilengkapi dengan rel Picatinny. Pistol itu banyak digunakan oleh pasukan elite atau khusus di banyak negara, termasuk di Indonesia. Senjata tersebut memiliki banyak kesamaan dengan FN P90, yaitu senjata ringan berbahan polimer, dan memiliki kapasitas magazin yang besar. Selain itu mudah digunakan dengan tangan kiri/kanan, recoil yang rendah, dan mampu menembus baju anti peluru dengan menggunakan jenis peluru terbentuk. (*)