MALANG, HARIAN DISWAY - Ukuran kualitas lulusan pendidikan di semua tingkatan bukanlah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Sudah terbukti selama ini yang terpenting adalah kualitas luaran yakni kemampuan lain atau keunggulan lulusan.
Hal itu disampaikan Direktur Pascasarjana Unisma Malang Prof M. Mas'ud Said kepada wisudawan magister dan doktor dalam acara malam pelepasan calon wisudawan di kampus Unisma. Pria yang ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur juga memberikan penghargaan bagi 9 lulusan dg IPK 4.00 program S2 dan S3.
"Bahwa capaian akademik itu bagus, semua orang harus beres kualitas akademiknya. Tapi itu tak berbanding lurus dengan sukses berkarir. Itu hanya proses awal," katanya.
Direktur Program Pascasarjana Unisma Prof M. Mas'ud Said-Unisma-
Mas'ud mengutip kalimat bijak dari peraih Nobel Kimia Albert Einstein bahwa sekolah (hidup) yang sesungguhnya ialah ketika kita meninggalkan bangku kuliah. Di perusahaan atau di tempat kerja.
Maknanya, seseorang lulusan di kampus terbaik pun harus teruji lagi mentalnya di masyarakat. "Nanti kegigihan dan karakter di tengah masyarakat dan di lingkungan kerja di luar kampus adalah ujian sesungguhnya," ujar komisaris Bank Jatim itu.
Mas'ud terinspirasi dari wawancara pemilik Tesla Elon Musk dengan sebuah media. Saat ini Elon Musk juga menyebut bahwa nilai akademik bukan ukuran sukses. Bukan jaminan 100 persen. Kuncinya ada di kualitas lulusan atau kehebatan produk pendidikan. Karena itulah Elon Musk tidak pernah melihat nilai akademik karyawannya. Yang terpenting adalah karya yang dihasilkan.
Untuk menjadi pemenang dalam persaingan, lanjut Mas'ud, harus fokus mengembangkan talenta dan latihan. Juga harus gigih bekerja, memiliki kemampuan mengembangkan diri, memiliki kejujuran. Produk yang terbaik memiliki pasar sendiri dan otomatis akan mendapat kepercayaan. Di sini baru akan mendapat uang, jabatan, dan penghargaan. (*)