Wamen Perindustrian Ajak Lembaga Solusi Halal ISNU Juga Dorong Peningkatan Kualitas Produk
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menjadi keynote speaker Pengajian Strategis Kebijakan Industri Halal Nasional yang digelar ISNU Jatim di gedung PWNU Jatim, Minggu 27 April 2025.-Foto: Alfikirom-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Eksistensi Lembaga Solusi Halal (LSH) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza. Menurutnya, potensi produk Halal Indonesia untuk mendunia sangat besar.
"Kelemahan produk kita itu kadang-kadang tidak bisa menjaga kualitas. Saya mengajak ISNU (LSH ISNU, Red) selain menjadi mendampingi proses produk halal juga memastikan kualitas produknya," ujar Faisol Riza saat menjadi pembicara kunci dalam Pengajian Strategis Kebijakan Industri Halal Nasional yang diadakan oleh PW ISNU Jatim di Auditorium Hasyim Asy'ari gedung PWNU Jawa Timur, Minggu, 27 April 2025.
Pengembangan industri halal, menurut Faisol Riza, memang menjadi salah satu prioritas Kementerian Perindustrian. Pemerintah, tambah Faisol, bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
BACA JUGA:Pramono Anung Targetkan Pemutihan Ijazah Tuntas dalam 100 Hari Kerja.
BACA JUGA:PP IKA ITS 2025 Gelar Halal Bihalal, Pererat Silaturahmi, Perluas Jaringan Kerja Sama
Diakui Faisol, tantangan mewujudkannya cukup banyak. Ini terkait dengan proses sertifikasi halal yang tidak mudah dan tidak murah. Selain itu, isu tentang industri halal juga kalah populis dengan industri hijau atau green industry. Padahal halal industry dan green industry sama-sama penting.
Faisol Reza mengatakan, sertifikasi produk halal sudah ada aturanya. Kementerian Perindustrian mendukung adanya sertifikasi halal.
"Jika produk kita sudah disertifikasi halal maka produk Indonesia akan bisa laku di mancanegara," tuturnya.
Selain dihadiri wamen perindustrian, acara yang juga sekaligus halal bihalal itu juga dihadiri Wakil Ketua Umum PP ISNU Prof H.M. Mas'ud Said, Plt Ketua PW ISNU Jatim Prof Afif Hasbullah, Wakil Sekretaris PWNU Jatim M. Qoderi, Khatib Syuriah PWNU Jatim KH Ahsanul Haq, dan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Nasional Al Akbar H.M. Sudjak.
Sejumlah guru besar juga hadir antara lain Prof Zumrotul Mukaffa (UINSA), Prof Umi Sumbulah (UIN Maliki), dan Prof M. Mashuri (ITS).
BACA JUGA:ISNU Jatim Lantik Massal 26 PAC ISNU Jember
BACA JUGA:Realisasikan Kerja Sama dengan Minhaj Welfare Foundation, ISNU Jatim Kirim Ulama Muda ke Inggris
Ketua Badan Penyelenggara Produk Halal (BPJPH) yang hadir secara online mengatakan peran NU dalam mendukung kebijakan industri halal sangatlah besar.
"Karena itu saya mengucapkan terima kasih pada ISNU. Saya tidak hadir secara langsung tapi melalui daring. Saya kebetulan di Bali bersama Muslimat NU dan Fatayat NU juga membahas arah kebijakan industri halal di provinsi ini," tutur Haikal Hassan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: