SUDAH setengah abad sejak misi Apollo 17 mengirim manusia ke bulan. Pada Kamis, 16 November 2022, National Aeronautics and Space Administration (NASA) ingin kembali mengulang sejarah.
Mereka meluncurkan sebuah misi dengan nama Artemis. NASA menyebut programnya itu sebagai “Langkah pertama dalam era eksplorasi manusia selanjutnya”.
Nama Artemis yang dalam mitologi Yunani dipercaya sebagai dewi bulan. Dan nama sengaja dipilih oleh NASA karena dianggap sejalan dengan proyek yang kini mereka garap.
Misi itu sempat tertunda sebulan. Tetapi, roket yang membawa pesawat luar angkasa Orion akhirnya mengudara.
Bertempat di Kennedy Space Center, Florida, pelepasan pesawat luar angkasa itu mengangkasa daya dorong 8,8 juta pound atau 39 meganewton. Memecahkan rekor.
Disambut dengan antusias oleh masyarakat, momen penghitungan mundur saat pesawat Orion hendak diluncurkan memberi sensasi déjà vu. Seperti menyaksikan momen 50 tahun silam.
Dalam misi Artemis I ini, NASA akan menilai kinerja pesawat luar angkasa Orion yang diterbangkan tanpa awak pesawat.
ROKET ARTEMIS I sedang dipersiapkan untuk meluncur, 15 November 2022. Pesawat itu menuju orbit bulan.- RED HUBER-GETTY IMAGES VIA AFP-
Meskipun Orion tidak mengangkut manusia kali ini, namun pesawat itu memiliki tiga boneka yang dilengkapi sensor untuk membantu mengumpulkan data yang diperlukan bagi anggota kru di masa depan.
Misi tersebut akan berlangsung selama 25 hari, dengan pendaratan di Samudra Pasifik pada 11 Desember 2022.
Jika semuanya berjalan lancar, NASA akan melakukan persiapan untuk menjalankan misi Artemis II, yaitu penerbangan pesawat Orion bersama beberapa kru.
Lembaga yang bergerak di bidang luar angkasa itu berencana untuk membangun peradaban yang mapan di bulan.
Termasuk membangun bangunan yang berencana dapat ditinggali oleh penghuni bumi.
NASA akan mengawalinya dengan mendirikan base camp untuk para astronot.
Lantas bagaimana cara NASA melakukan pembangunan di bulan?