BALAPAN Formula 1 musim 2022 menjadi milik Red Bull. Tim pabrikan asal Austria itu telah mengamankan juara dunia pembalap, juara dunia konstuktor, dan rekor 15 kemenangan dalam satu musim yang diraih Max Verstappen.
Berbagai kemenangan itu terasa tidak sempurna karena kegagalan Perez di Abu Dhabi. Performa mobilnya yang begitu hebat di Yas Marina tidak bisa membantunya untuk merebut posisi kedua saat itu. Ia tidak bisa mengejar Charles Leclerc. Sehingga ia hanya menjadi pembalap nomor tiga di papan akhir klasemen. Kekalahan itu tentu menjadi angin lalu bagi tim banteng merah. Kini mereka fokus untuk mempertahankan juara dunia di musim depan. Tentu saja, itu tidak mudah bagi Verstappen dan Red Bull karena rival-rivalnya sudah menunjukkan tajinya. Sepertihalnya performa Mercedes di paruh kedua musim yang mengalami peningkatan. Mengalami masalah porpoising sehingga membuat salah satu pembalapnya, Lewis Hamilton merasakan sakit punggung saat balapan. Kini mereka jauh lebih stabil meskipun di beberapa trek tidak bisa melaju kencang. Begitupun Ferrari, yang terlihat menjanjikan di awal musim. Lalu mengalami penurunan di pertengahan dan kembali ke performa yang diinginkan di balapan terakhir. Masalah ketahanan mesin dan buruknya manajemen strategi acapkali terlihat di sepanjang musim ini. Tatanan power unit yang dimilikinya juga berbeda dibanding tim-tim lain. Jika dihadapkan dengan trek tinggi seperti Meksiko dan Brasil, top speed Ferrari cenderung lambat. Namun, jika aspek-aspek itu disingkirkan di musim depan, mungkin akan membuat Red Bull berpikir dua kali untuk meremehkannya. Kedua tim tersebut mengalami masalah yang membuat mobil mereka tidak bisa mencapai potensi terbaiknya. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan kedua tim besar itu di musim depan. Ini sungguh berbeda dengan Red Bull. Mereka memiliki pondasi mobil yang istimewa. Dari sisi top speed , downforce , balance dan tidak mengalami porpoising berlebihan. Satu satunya PR bagi mereka di musim depan adalah menyempurnakan setelan mobilnya. Yang menjadi perbedaan adalah kesesuaian chasis dengan power unit dan membuat setelan yang sesuai dengan setelan pembalapnya. Karena setiap pembalap memiliki gaya balapan yang berbeda-beda. Tentu saja, setelan mobil Red Bull musim ini diperuntukkan untuk Verstappen. Walaupun memiliki basis mobil yang sama dengan Perez, namun dalam perkembangannya, tim akan memprioritaskan pembalap utamanya. Ini diungkapkan oleh oleh pengamat Formula satu, Azrul Ananda. Menurutnya, tidak mungkin bagi Red Bull untuk menuruti kedua pembalapnya itu, “Kalau Verstappen mau mobil yang seperti ini, dan Perez mau mobil yang seperti itu, maka siapa yang akan dituruti? Ya pembalap yang juara dunia, yang terdepan. Jangan sampai pembalap lain mengganggu lead driver Red Bull,” Terang Azrul di Podcast Mainbalap Episode 80, Senin (21/11) lalu. Berkaca dari apa yang terjadi kedua pembalap itu di musim ini, ada kemungkinan Perez tetap berusaha tidak akan mengalah kepada Verstappen di musim depan. Kondisi ini menjadi mata pisau bagi Red Bull. Pertama, membuat kedua pembalapnya punya satu tujuan kompetitif menjadi juara dunia. Di sisi lain juga membuat keduanya mengalami konflik sehingga dapat merugikan tim. BACA JUGA:Martin Whitmarsh Bos Baru Tim Formula 1 Aston Martin Red Bull pun harus berhati-hati untuk menjinakkan kedua pembalapnya, mengingat mereka juga pernah mengalami konfilk yang sama ketika Sebastian Vettel dan Mark Webber masih berseragam Red Bull. Masalah lain yang dihadapi Red Bull musim depan adalah development mobilnya yang tidak seleluasa sebelumnya. Mereka mendapatkan hukuman atas budget cap sehingga mendapatkan penalti pengurangan riset tes wind tunnel . Menurut Azrul, dampak yang akan dirasakan atas penalti budget cap itu akan terlihat di musim 2024. “Hukuman pengurangan waktu riset (wind tunnel dan aero) akan terjadi 12 bulan ke depan. Itu terjadi di 2023, dan akan terasa untuk mobil tahun 2024,” Tukas Azrul. Red Bull mungkin bisa bernafas lega karena hukuman itu didapatkan di musim depan. Tetapi pengurangan itu pasti akan membuat kekuatan Red Bull melemah, seiring dengan perkembangan tim lain yang mungkin akan menggeser dominasi dan superioritas mobil Red Bull di musim depan. (Affan Fauzan)Mengukur Kekuatan Red Bull di Formula 1 Musim 2023
Kamis 24-11-2022,07:00 WIB
Reporter : MA. Fauzan Al Riyadh Panjaitan
Tags : #sergio perez
#red bull racing
#red bull powertrains
#red bull
#performa ferrari
#pebalap ferrari
#mercedes
#max verstappen juara dunia
#max verstappen
#klasemen formula 1 2022
#formula 1 2022
#formula 1
#ferrari
Kategori :
Terkait
Senin 22-12-2025,16:34 WIB
Cadillac Resmi Debut di F1 2026, Tantang Regulasi Terberat dalam Sejarah Modern
Minggu 21-12-2025,16:25 WIB
Mercedes & Red Bull Diuntungkan? Skandal Rasio Kompresi Guncang F1
Jumat 17-10-2025,05:00 WIB
Musim Sulit Brad Binder: Hanya Beri Nilai 3/10 untuk MotoGP 2025
Jumat 26-09-2025,11:14 WIB
Rumor Panas! Christian Horner Bisa Jadi Arsitek Baru MotoGP di Era Liberty Media
Jumat 12-09-2025,05:00 WIB
KTM Siap Angkat Kaki dari MotoGP Gara-gara Hal ini!
Terpopuler
Jumat 26-12-2025,13:34 WIB
Prediksi Skor Man United vs Newcastle: Kondisi Kedua Tim dan Perkiraan Line Up
Jumat 26-12-2025,09:00 WIB
Fabio Capello Nilai Perebutan Scudetto Serie A Musim Ini Masih Terbuka untuk Lima Tim
Jumat 26-12-2025,06:00 WIB
Refleksi Bahaya Nuklir, Karya Digital Mahasiswa UPN Veteran Jatim Juarai Kompetisi Internasional PBB
Jumat 26-12-2025,14:28 WIB
PW IKA ITS Jatim Dorong Penanganan Banjir Bandang Sumatra Jadi Bencana Nasional
Terkini
Jumat 26-12-2025,23:14 WIB
Spellbound Symphony hingga Santa Around the Mall Meriahkan Natal dan Tahun Baru di Surabaya Barat
Jumat 26-12-2025,21:54 WIB
Pasarkan Produk UMKM Lokal di Garage Sale Mumpung Libur Nataru
Jumat 26-12-2025,19:33 WIB
Polrestabes Surabaya Perketat Pengamanan Malam Tahun Baru 2026
Jumat 26-12-2025,19:15 WIB
Sanda, Anime Tentang Reinkarnasi Santa Claus yang Berusaha Mengembalikan Makna Natal
Jumat 26-12-2025,19:06 WIB