PEMILIK My Tower Hotel & Apartment Wahyu Gondosiswanto yakin bahwa, seperti ditegaskan Liang Chʻi-chʻao 梁启超 (1873-1929), reformis Tiongkok, "皇天不负有心人" (Huáng tiān bù fù yǒu xīn rén): Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang punya tekad.
Sebab, sebagaimana dituliskan Fan Ye 范晔 (398-446) dalam kitab historis Hou Hanshu (后汉书) yang dikompilasinya, "有志者, 事竟成" (yǒu zhì zhě, shì jìng chéng): siapa yang bertekad, maka akan kesampaian.
Memang, perjalanan menggapai cita-cita pastilah tidak senantiasa mulus-mulus saja. Akan selalu ada aral yang melintang di mana-mana. Tak masalah; yang penting tidak berhenti meraihnya.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha Tirto Rukmono: Jiao Ta Shi Di
Kita tidak boleh menjadi "orang picik" (小人 xiǎo rén) yang, kata Fang Xuanling 房玄齡 (579-648) dalam kitab historis yang dieditorinya, Jin Shu (晋书), ketika mengerjakan sesuatu "hanya ada awal, tidak ada akhir; tidak seperti sungai yang mengalir dari hulu ke hilir" (有始无终, 不能如贯高之流也 yǒu shǐ wú zhōng, bù néng rú guàn gāo zhī liú yě).
Mungkin itulah mengapa, Xi Jinping terus-menerus mewanti-wanti pejabat dan rakyat Tiongkok untuk "tidak melupakan impian yang telah diperjuangkan sedari semula; sebab hanya dengan beginilah, baru bisa berakhir dengan terwujudnya mimpi kita" (不忘初心, 放得始终 bù wàng chū xīn, fāng de shǐ zhōng).
Pun Bung Karno, meminta kita untuk begitu. "Hai seluruh bangsa Indonesia, tetap tegakkanlah kepalamu, jangan mundur, jangan berhenti, tetap derapkanlah kakimu di muka bumi!" tegas sang proklamator dalam pidatonya yang berapi-api di tahun 1963.
Intinya, kita boleh lelah, tapi tidak boleh menyerah.
Barangkali, ada baiknya kita merenungkan apa yang diutarakan Shah Rukh Khan dalam film Om Shanti Om (2007) ini, "Kehte hain ki … agar kisi cheez ko dil se chaaho to puri kayanat usey tumse milane ki koshish mein lag jaati hai".
Yang terjemahan bebasnya: Di kala Anda benar-benar menginginkan sesuatu dengan sepenuh hati dan jiwa, seluruh alam semesta akan berkonspirasi untuk mencapaikannya. (*)