Jatim Boyong Lima Penghargaan

Minggu 11-12-2022,05:00 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- JAWA TIMUR mendapat penghargaan lagi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). Ada lima penghargaan yang diberikan kepada provinsi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu.

Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas yang langsung memberikannya dalam acara penghargaan bersama pelayanan publik dan reformasi birokrasi di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.

”Alhamdulillah, kali ini Pemprov Jatim menerima lima penghargaan sekaligus dari Kemen PAN-RB. Saya harap prestasi dan capaian ini bisa dipertahankan, bahkan konsisten ditingkatkan dan dimaksimalkan dari tahun ke tahun,” kata Khofifah, Sabtu, 10 Desember 2022.

Mantan menteri sosial itu mengaku baru pertama mengantongi predikat A dalam indeks reformasi birokrasi di Pemprov Jatim. Yakni, dengan perolehan skor di atas 80. Padahal, tahun sebelumnya skor yang diperoleh hanya 76,71. Predikatnya BB.

Penilaian itu dilihat dari beberapa aspek. Mulai manajemen perubahan, regulasi kebijakan, penataan organisasi, penataan tata laksana, penataan manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Juga, komponen hasil menitikberatkan pada akuntabilitas kinerja dan keuangan, kualitas pelayanan publik, pemerintah yang bersih dari KKN, kinerja organisasi (capaian kinerja, kinerja lainnya, survei internal organisasi). 

Ibu empat anak itu juga mengungkapkan, tahun ini hanya Jatim yang mendapatkan predikat wilayah bebas korupsi (WBK). Itu diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Pendapatan Daerah Jatim di Trenggalek.

Di tingkat kab/kota, penerima penghargaan WBK/WBBM mayoritas berasal dari pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur. Yaitu, 20 unit kerja dari total keseluruhan 30 penerima unit kerja se-Indonesia. Dengan persentase 66,67 persen.

Perolehan predikat WBK juga diharapkan menjadi pengungkit semangat antikorupsi bagi semua organisasi perangkat daerah di Jawa Timur. Dia juga berpesan kepada masyarakat agar bisa menjaga nilai-nilai kejujuran dan kebenaran.

”Unsur terkecil ada di diri masing-masing. Kalau dalam diri setiap individu telah tertanam kejujuran, akan terefleksi dalam setiap sendi kehidupannya, baik di lingkungan kerja maupun di kehidupan sosialnya,” pesannyi.

Semangat antikorupsi juga selalu dan konsisten digelorakan mantan kepala BKKBN itu. Salah satunya adalah dengan menciptakan mars antikorupsi yang sempat dinyanyikan paduan suara saat upacara peringatan Hari Guru, HUT Ke-77 PGRI, dan HUT Ke-51 KORPRI di halaman Gedung Negara Grahadi lalu. (*)

 

Kategori :