I.G.K. Manila Hapus Air Mata Lilis di Peringatan 100 Hari Kanjuruhan

Selasa 10-01-2023,03:46 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

Malam itu menjadi hari terakhir Sandi mendukung Singo Edan, julukan Arema FC. Namun kecintaannya ke Arema akan abadi. Namanya dikenang sepanjang masa.

Usai acara, Manila mengatakan semua pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu harus mengintrospeksi diri. "Tidak perlu saling menyalahkan. Semua harus berbenah," ucap pria 80 tahun itu.

Manila memberikan bantuan sebesar Rp 135 juta untuk keluarga korban. Angkanya sama dengan jumlah korban meninggal tragedi itu: 135 jiwa.

Manila duduk bersebelahan dengan Founder Harian Disway Dahlan Iskan yang memegang mikrofon saat pembacaan Tahlil dan Yasin. Didekatnya ada pula Kapolres AKBP Putu Kholis Aryana. Sementara itu, Bupati Malang M Sanusi berhalangan hadir karena ada acara di Jakarta.

Ratusan orang berdoa bersama untuk para korban. Mereka mengelilingi lilin yang disusun menjadi tulisan: 100 Hari Kanjuruhan.


Keluarga korban tragedi Kanjuruhan menyalakan lilin di peringatan 100 hari insiden yang menewaskan 135 jiwa itu, Senin, 9 Januari 2023.-Boy Slamet/Harian Disway -

AKBP Putu Kholis Aryana meminta maaf sedalam-dalamnya atas insiden berdarah itu. Ia mengatakan, jajaran Polres Malang akan berupaya lebih humanis dalam melayani warga. "Kami akan berupaya sekuatnya agar bisa diterima lagi oleh masyarakat Malang," kata Kholis di hadapan Aremania dan keluarga korban.

Sementara itu, Dahlan Iskan merasa terharu dengan solidaritas Aremania yang terus mendampingi keluarga korban. Usai bertemu mereka, Dahlan merasa sangat sedih. "Saya tak bisa membayangkan bagaimana kejadian malam itu. Begitu banyak yang tak bisa bernapas. Saya juga tak bisa membayangkan bagaimana perasaan keluarga yang ditinggalkan," kata mantan Menteri BUMN itu.


Kapolres Malang AKBP Putu Kholis, Dahlan Iskan dan IGK Manila saat pembacaan yasin di 100 hari tragedi Kanjuruhan, Senin, 9 Januari 2023.-Boy Slamet/Harian Disway -

Di penghujung acara, salah satu keluarga korban memeluk Dahlan sambil menangis. "Anda yang sabar," kata Dahlan sambil memandang wajah bapak yang sudah sepuh itu.

Hingga peringatan 100 hari itu, air mata masih mengalir. Pun demikian dengan doa untuk para Pahlawan Aremania. 

Doa untuk mereka bakal terlantun kapan pun anda mengingat tragedi 1 Oktober itu. (Salman Muhiddin)

Kategori :